Sambut Awal Pekan, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Menguat

6 Juli 2020, 10:20 WIB
Ilustrasi, pecahan uang rupiah dan dolar AS. /ANTARA/Puspa Perwitasari/

PR DEPOK – Menyambut awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada sesi I Senin, 7 Juli 2020 WIB pagi IHSG naik ke level 4.981 dan sempat menembus level 5.000.

Dalam sesi I tersebut tercatat sebanyak 182 saham menguat, 46 saham melemah, dan 134 saham stagnan.

Baca Juga: Gelombang Kedua Virus Corona di Australia, Skandal Seks di Tempat Karantina Diduga jadi Penyebabnya

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp208,6 miliar dari 293 juta lembar saham yang diperdagangkan.

Sementara itu pada sesi II Jumat, 3 Juli 2020 siang menjelang petang IHSG mengakhiri perdagangan pada akhir pekan ditutup naik 7,01 poin atau 0,14 persen ke level 4.973,79.

Dalam sesi II tersebut sebanyak 176 saham menguat, 222 saham melemah, dan 172 saham stagnan.

Baca Juga: Jadi Bahan Utama Produk Perawatan Kulit Korea, Berikut Beragam Manfaat Buah Delima

Adapun nilai transaksi perdagangan mencapai Rp6 triliun dari 6,91 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS turut mengalami penguatan.

Pada sesi I Senin, 6 Juli 2020 pagi rupiah naik 58 poin atau 0,4 persen ke level Rp14.465 per dollar AS dari sebelumnya Rp14.523 per dollar AS.

Baca Juga: Siap Geser Donald Trump, Rapper Kanye West Mengaku Calonkan Diri Jadi Presiden Amerika Serikat

Berdasarkan laporan yang dirilis dari Antara seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang terjadi pada hari ini seiring respon positif terhadap membaiknya data ekonomi.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pagi ini terlihat aset-aset berisiko menguat seperti indeks-indeks saham Asia dan indeks saham berjangka Amerika Serikat (AS).

“Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun juga terlihat menguat lagi, yang mengindikasikan pasar melepas aset aman ini dan masuk ke aset berisiko,” ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler