Utang Negara Kian Membesar, Rizal Ramli Sindir Presiden Joko Widodo

- 21 November 2020, 20:39 WIB
Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia 2015-2016
Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia 2015-2016 /RamliRizal/Twitter

PR DEPOK - Pada 17 November 2020, Bank Indonesia (BI) telah membeli Surat Berharga Negara (SBN) yang diketahui mencapai Rp342,52 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pembelian surat utang tersebut dilakukan demi mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Perry dalam konferensi pers daring Rapat Dewan Gubernur periode November 2020 pada Kamis, 19 November 2020.

Baca Juga: Timbulkan Kerumunan di Bogor, Habib Rizieq Akan Dipanggil Polda Jawa Barat

"Sinergi ekspansi moneter BI dengan akselerasi stimulus fiskal pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional terus diperkuat," kata Perry seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Sabtu, 21 November 2020.

Kemudian, BI juga mencatat bahwa Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh dengan lambat.

Diketahui posisi ULN Indonesia di akhir triwulan III 2020 adalah sebesar 408,5 miliar dolar atau setara dengan Rp5.759 triliun dengan kurs Rp14.100 per US dolar.

Baca Juga: Mitigasi Tsunami, Kemensos Siapkan Sejuta Bibit Pohon Mangrove untuk Ditanam di Pesisir Selatan Jawa

Melihat hal itu, Rizal Ramli memberikan sindiran pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait makin besarnya utang yang dimiliki oleh negara.

Sindiran tersebut disampaikan olehnya lewat akun Twitter @RamliRizal pada Kamis, 20 November 2020.

Rizal Ramli berpendapat bahwa utang Indonesia sekarang sudah terlalu banyak.

Baca Juga: Dukung Transisi Kekuasaan, Twitter Akan Transfer Akun Kepresidenan dari Donald Trump ke Joe Biden

Selain itu, dirinya juga menilai bahwa bunga dari surat utang malah semakin mahal.

Bahkan saking mahalnya, dirinya menyindir untuk membayar bunganya saja kemungkinan harus kembali membuat utang yang baru.

"Mas @jokowi, mau dibawa kemana RI? Surat utang bunganya semakin mahal. Untuk bayar bunga utang saja, harus ngutang lagi," ujar Rizal Ramli dalam Twitternya.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Pertandingan Liga Inggris Newcastle vs Chelsea, Berikut Link Streamingnya

Tak hanya itu, dirinya juga mengungkapkan bahwa keadaan parah tersebutlah yang mengakibatkan pemerintah mengganti strategi.

"Makin parah. Makannya mulai ganti strategi jadi 'pengemis utang bilateral' dari satu negara ke negara lain, itupun dapatnya recehan (emoji tertawa) itu yg bikin 'shock'," ucapnya dalam unggahan yang sama.

Dari unggahan tersebut, banyak warganet yang mengaku baru mengetahui informasi itu.

Baca Juga: Timbulkan Kerumunan di Bogor, Habib Rizieq Akan Dipanggil Polda Jawa Barat

Selain itu, pula warganet yang sepakat dengan pernyataan yang diunggah oleh Rizal Ramli itu.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x