PR DEPOK - Nurul Mukharomah atau yang lebih dikenal sebagai Mumuk Gomez tak lama lagi akan segera melangsungkan pernikahan.
Diketahui, Mumuk Gomez akan menikah dengan calon suaminya bernama Eno Retra, seorang pengusaha dibidang kuliner.
Belum lama ini, Mumuk Gomez dan Eno Retra secara kompak membagikan foto prewedding mereka di akun Instagram pribadinya masing-masing pada Selasa, 1 Juni 2021.
Baca Juga: Temani Ria Ricis Kunjungi Makam Sang Ayah, Alshad Ahmad Terbang dari Bali
Dalam foto prewedding yang dibagikan, Mumuk Gomez dan Eno Retra terlihat mengenakan pakaian adat asal Minang.
Tampil menawan dalam foto prewedding tersebut, justru Mumuk Gomez dan Eno Retra dituduh plagiat pasangan Atta Halilintar-Aurel Hermansyah dan Lesti Kejora-Rizky Billar oleh banyak warganet.
Mendapat banyak tuduhan plagiat, Mumuk Gomez tidak tinggal diam. Ia pun akhirnya angkat bicara lewat Instagram Story di akun pribadinya @mumukgomez.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Minggu 6 Juni 2021, Mumuk Gomez merasa bingung dan ngakak usai foto prewedding-nya dengan calon suami dituduh plagiat.
“Ga sempet nyari tau dan gamau cari tau juga, ga penting mana fans a mana fans b, yang gue liat dari awal upload prewed minang itu banyak yang komen plagiat yg bikin gue gapaham maksudnya plagiat apa. Cuma bilang ngakak aja dibilang plagiat krn konsep minang sama kayak artis a,” ucapnya.
Mumuk Gomez pun menjelaskan bahwa setiap membuat story atau unggahan di Instagram pribadinya, dirinya akui selalu memikirkan dampaknya.
Baca Juga: Bukan Presiden, Donald Trump Isyaratkan Bakal Calonkan Diri di Jabatan Ini
“Jadi update story kmrn pun juga udah w pikirin dg baik, karena ganggu juga dr hari w upload foto prewed komentarnya plagiat mulu. Zzz,” tuturnya menambahkan.
Terkait penetapan pakaian adat Minang saat foto prewedding, Mumuk Gomez menjelaskan karena dirinya memang menyukai hal-hal yang berbau dengan budaya.
“Dari awal aku udah selalu bilang bahwa aku ingin memiliki kenangan menikah menggunakan baju adat dari jawa dan padang,” ujar Mumuk Gomez.
Justru, dikatakan dia, menikah dengan menggunakan adat apapun itu bissa menjadi suatu inspirasi dan mengangkat kembali kebudayaan dan asal daerah masing-masing.***