Disomasi Propeksos karena Diduga Menghina Pekerja Sosial, Deddy Corbuzier: Silakan Lanjut ke Jalur Hukum

20 Oktober 2021, 20:30 WIB
Selebriti, Deddy Corbuzier. /Instagram @mastercorbuzier

PR DEPOK – Baru-baru ini Profesi Pekerjaan Sosial (Propeksos) melalui akun Instagaram resminya melayangkan somasi satu kepada YouTuber Deddy Corbuzier.

Somasi tersebut tak lain terkait salah satu pembicaraan Deddy Corbuzier dalam kanal YouTube-nya dengan Nikita Mirzani yang diduga telah menghina profesi tertentu.

Propeksos melihat ada potensi penghinaan terhadap profesi terhormat, bermartabat dan profesional yakni pekerja sosial di Indonesia melalui konten Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Kapolri Tegas Pecat dan Pidanakan Anggota yang Melanggar, Fadli Zon: Ini Langkah Tepat, Segera Tindak!

Somasi Propeksos ini kemudian ditanggapi Deddy Corbuzier dalam unggahan di akun Instagram-nya @mastercorbuzier.

Lah di somasi lagi @propeksos.indonesia, kalau semua omongan di pahaminya tanpa konteks, semua somasi. Diam semua manusia di muka bumi pertiwi ini

Tapi gini deh, karena disebar lewat medsos juga. Saya jawab juga lewat medsos,” tulisnya, dalam Instagram @mastercorbuzier seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Ini bermula dari obrolan Deddy Corbuzier dengan Nikita Mirzani menanggapi kasus Rachel Vennya yanng kabur saat karantina belum berakhir.

Baca Juga: Stefan William dan Celine Evangelista Resmi Bercerai, Ramalan Mbak You Benar-benar Terwujud?

Dalam percakapan tersebut Deddy menanyakan tanggapan Nikita Mirzani kalau misalnya Rachel Vennya diminta untuk menjadi pekerja sosial.

Nikita Mirzani menjawab bahwa dia tidak menerima lantaran mengasihani pihak lain yang sudah melakukan karantina jika hukuman yang diberikan kepada pelanggarnya hanya sebatas itu, ia anggap itu tidak adil.

Sedangkan Nikita menginginkan semua harus mendapat peraturan yang adil dan disamaratakan, jangan jatuhnya aturan pemerintah dimain-mainkan.

Berdasarkan percakapan tersebut jika dipahami dengan seksama, maka menurut Deddy Corbuzier tidak ada unsur penghinaan terhadap pekerjaan sosial.

Baca Juga: 5 Pesepak Bola yang Kemungkinan Memainkan Piala Dunia Terakhirnya di 2022, Nomor 3 Masih Terbilang Muda

“Tidak ada satupun penghinaan terhadap pekerja sosial, kalau kalian pahami konteksnya. Malah kita anggap itu pekerjaan mulia. Karena orang salah (Rachel Vennya), tidak dihukum. Lalu orang itu harus melakukan sesuatu yang berguna untuk masyarakat. Apa itu? Bekerja atau pekerja sosial. Begitu mikirnya bos,” ujar Deddy Corbuzier dengan jelas.

Deddy Corbuzier mengharapkan jika perkataannya dengan Nikita Mirzani memang benar termasuk penghinaan, maka ia meminta diproses melalui jalur hukum bukan hanya sekedar somasi yang dilayangkan melalui media sosial saja.

Kalau omongan saya dan @nikitamirzanimawardi_172 tetap di anggap penghinaan dll. Silahkan dilanjut saja ke jalur hukum agar bisa di ketahui apakah termasuk penghinaan. Kalau iya, Kita akan minta maaf pasti nya..jadi silahkan di lanjut” 

Saya udah sering sekali disomasi, minta maaf juga sering saat saya pikir dan saya tau kalau saya salah. Semua orang tahu itu, tapi kalau semua di anggap salah. Semua main somasi, gak maju bangsa ini,” ujar Deddy Corbuzier lagi.

Baca Juga: Mark Zuckerberg Berencana Ungkap Nama Baru Facebook dalam Agenda Konferensi Tahunan 28 Oktober Mendatang

Deddy juga mengatakan, “Tahukah kalian penyapu jalan tol adalah pekerjaan mulia. Yang kita anggap rendah itu yang karantina tapi kabur. Makanya harus dibayar dengan pekerjaan yang mulia”.

Harapan Deddy Corbuzier yang terakhir, dia dan Nikita Mirzani tidak paham dan tidak mengerti tentang pekerjaan sosial, mohon dijelaskan, diberi tahu melalui pesan langsung bukannya langsung disomasi.

Tentunya ini menuai banyak komertar dari warganet.

Baca Juga: Dukung Anies Baswedan Maju sebagai Capres di Pemilu 2024, Relawan Beberkan Prestasi yang Jadi Tolak Ukur

Banyak warganet yang memberikan semangat kepada Deddy Corbuzier melalui kolom komentar di Instagram miliknya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler