Polisi Selidiki Penyebab Kericuhan di Lokasi Konser Rapper Travis Scott, Ada Dugaan Narkoba

8 November 2021, 11:25 WIB
Situasi desakan penonton festival musik Astroworld rapper Travis Scott. /Reuters

PR DEPOK - Kepala Polisi Kota Houston, AS, Troy Finner mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan kriminal menyusul laporan para penonton festival musik Astroworld rapper Travis Scott.

Kepala polisi Houston itu dikabarkan telah menerima laporan bahwa seseorang di antara penonton menyuntik orang lain dengan obat-obatan seperti narkoba.

Akibatnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com daro Al Jazeera pada Senin, 8 November 2021, sebuah desakan dari para penggemar tiba-tiba melonjak ke arah panggung Travis Scott yang menewaskan delapan orang dan melukai puluhan lainnya.

Baca Juga: Vanessa Angel Datang dalam Mimpi, Ibu Ini Akui Ingin Sampaikan Amanah: Dia Ingin Menitipkan Anaknya..

Diketahui, insiden itu terjadi pada Jumat, 5 November lalu sekitar pukul 21.30 waktu setempat selama pertunjukan utama oleh Travis Scott, seorang penyanyi dan produser nominasi Grammy.

Saat penonton yang berjumlah sekitar 50.000 penonton berdesak-desakan menuju panggung, orang-orang mulai jatuh pingsan, beberapa tampaknya menderita serangan jantung atau masalah medis lainnya.

Beberapa menit kemudian kekacauan itu dinyatakan sebagai insiden korban massal.

Baca Juga: Pengacara Milano Lubis Sebut Sopir Vanessa Angel Harus Dapat Hukuman: Apapun Alasannya, Dia Telah ...

"Itu terjadi tiba-tiba, hanya dalam beberapa menit," kata Asisten Kepala Eksekutif Polisi Houston Larry Satterwhite, yang berada di depan acara ketika situasi dimulai.

Satterwhite mengatakan dia segera bertemu dengan promotor dan mereka setuju untuk menghentikan pertunjukan. Para pejabat mengatakan konser itu berakhir pada pukul 10:10 malam waktu setempat.

Finner mengatakan bahwa di antara narasi yang ditinjau oleh polisi adalah laporan yang menunjukkan beberapa individu menyuntikkan orang lain dengan narkoba.

Baca Juga: Australia Mulai Berika Booster Vaksin Covid-19 Jenis Pfizer di Tengah Pelonggaran Pembatasan

Satu laporan melibatkan seorang petugas keamanan yang merasakan tusukan di lehernya ketika ia mencoba menahan atau meraih seseorang dan kemudian jatuh pingsan.

Kepala polisi Houston itu mengatakan staf medis juga memperhatikan sesuatu yang tampak seperti bekas jarum di leher petugas.

Polisi sedang menunggu otopsi untuk menentukan penyebab kematian, tetapi mengatakan beberapa korban diinjak-injak.

Kepala Pemadam Kebakaran Kota Samuel Pena mengatakan tampaknya tempat tersebut memiliki banyak rute keluar untuk para penggemar dan tidak ada yang terhalang.

Baca Juga: Reuni Akbar 212 Siap Putihkan Kembali Monas, Refly Harun: Saya Setuju, karena Kekuasaan Kita Perlu Dikontrol

25 orang dibawa ke rumah sakit dengan ambulan, beberapa dari mereka mengalami serangan jantung, dengan 13 masih dirawat di rumah sakit pada Sabtu, berdasarkan keterangan Wali Kota Sylvester Turner.

Delapan orang meninggal. Sebagian besar berusia antara 14 hingga 27 tahun, meskipun usia satu korban tidak segera diketahui, lanjut Turner.

Lebih jauh, Finner mengatakan polisi memiliki 528 petugas yang ditugaskan ke festival Jumat itu, bersama dengan 755 personel keamanan swasta.

Baca Juga: Soal Tudingan Eksploitasi Gala Sky demi Konten, Kerabat dan Keluarga Vanessa-Bibi Buka Suara

Sepanjang hari polisi telah menangkap 25 orang, masing-masing untuk kepemilikan ganja, keracunan publik dan sisanya karena masuk tanpa izin.

Tiga ratus orang dirawat di klinik medis di tempat karena berbagai cedera dan penyakit, termasuk beberapa overdosis.

Tempat itu bisa menampung hingga 200.000, tetapi penyelenggara membatasi kerumunan hingga 50.000, berdasarkan penjualan tiket.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler