Selain ‘Snowdrop’, 3 Drakor Termana Ini Juga Pernah Dikritik karena Dianggap Mendistorsi Sejarah

21 Desember 2021, 21:36 WIB
Selain Snowdrop, ada drakor lainnya yang pernah dikritik karena dianggap mendistorsi sejarah. /Instagram.com/ @jtbcdrama

PR DEPOK - Drama Korea (drakor) ‘Snowdrop’ mendapat kritikan dari sejumlah pihak.

Belakangan, Snowdrop dikritik karena dianggap mendistorsi sejarah Korea Selatan (Korsel).

Kritikan untuk Snowdrop tersebut bahkan dituangkan ke dalam petisi oleh warga Korea Selatan.

Baca Juga: Petisi Penghentian Drakor 'Snowdrop Tembus 310.000 Tanda Tangan, JTBC Akhirnya Buka Suara

Selain Snowdrop, tiga drakor ternama ini juga ternyata pernah menerima kritikan karena masalah yang hampir serupa.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari KBizoom pada Selasa, 21 Desember 2021, berikut tiga drakor yang pernah dikritik karena masalah sejarah.

1. Joseon Exorcist

Drama Joseon Exorcist termasuk dalam drakor yang paling banyak diboikot dalam sejarah pertelevisian Korsel.

Baca Juga: Komentari Pernyataan Luhut Terkait Karantina Mandiri PPLN, Susi Pudjiatuti Singgung Soal Pejabat

Drakor ini diboikot karena menggunakan alat peraga Tiongkok.

Selain itu, drakor ini dinilai tidak menghormati sejarah Korea Selatan dengan membawa karakter nyata.

Kemudian, disisipkan ke dalam keluarga kerajaan Joseon di dalam cerita yang fiksi.

Penonton juga menemukan karakter utama di drakor ini yang dinilai menjiplak kostum dari drakor Tiongkok.

Baca Juga: Jelang Bersua di Semifinal Piala AFF, Singapura Waspadai Hal Ini pada Indonesia

2. Mr. Queen

Drakor Mr. Queen dikucilkan oleh publik lantaran dituduh mencemarkan nama baik raja Cheol Jong.

Selain itu, drakor ini juga menggambarkan sang Ratu Shin Jong sebagai orang yang percaya dengan takhayul dan ritual.

3. Empress Ki

Empress Ki pernah menjadi blockbuster dengan rating yang cukup tinggi di industri perfilman Korsel.

Baca Juga: Kata Mardani Ali Soal Media Sosial: Bisa untuk Kebaikan Juga Keburukan

Namun, sebagian penontonnya mengkritik kru produksi sebab memilih seting utama di China, tepatnya mengambil seting tempat di akhir Dinasti Yuan.

Bahkan, drakor ini sempat dikatakan mendistorsi citra tokoh sejarah. ***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: KBIZoom

Tags

Terkini

Terpopuler