PR DEPOK - Semenjak beralih profesi sebagai seorang youtuber, sosok Deddy Corbuzier kerap menjadi sorotan.
Tak hanya soal podcast-nya yang sukses mengahdirkan tokoh-tokoh ternama, unggahan Deddy Corbuzier juga tak luput dari perhatian.
Dikenal sebagai seseorang yang kritis, Deddy Corbuzier seringkali melontarkan kritik maupun sindiran pedas terkait isu-isu di masyarakat melalui akun media sosial miliknya.
Terbaru, Deddy Corbuzier membagikan sebuah video bernada sindiran untuk orang kaya yang katanya suka pamer.
Dalam videonya, Deddy Corbuzier mengatakan sekarang ini banyak orang kaya ingin terkenal dan berhasil terkenal karena kaya.
"Ini pesan ya buat orang-orang kaya yang ada di sana yang suka pamer-pamer, flexing-flexing. Sekarang nih banyak banget orang kaya pengin terkenal dan mereka berhasil terkenal karena kaya," ucap Deddy Corbuzier dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari akun Instagram @mastercorbuzier.
Baca Juga: Fuji Akui Rindu Pada Thariq Halilintar hingga Rencanakan Kencan: Aku Udah Buat List
Sambil menekankan kalimatnya, Deddy lantas menyebut jika orang-orang kaya yang suka pamer tidak memikirkan perasaan orang lain.
"Kalian ini nggak mikirin perasaan orang ya, ketika kalian pamer-pamer nih nggak mikirin orang," tegasnya.
Namun, Deddy menegaskan bahwa orang lain tersebut bukanlah orang miskin melainkan mereka yang terkenal tapi tak kunjung kaya.
"Bukan orang miskin lho ya, tapi orang terkenal yang nggak kaya-kaya," ujarnya sambil menahan tawa.
Unggahan Kekasih Sabrina Chairunnisa itu pun diramaikan oleh komentar sederet selebriti.
Bahkan, dokter Tirta dan Chef Arnold pun ikut menanggapi unggahan Deddy Corbuzier tersebut.
Uniknya, bukan mengomentari kalimat Deddy Corbuzier, mereka justru menyoroti jam tangan yang dipakai oleh ayah satu anak itu.
Baca Juga: Sebut Dirinya Bukan Habib, Habib Kribo: Udah Jadi Orang Melayu
"Om Deddy punya Ferarri, koleksi jam 20 M, tapi no Ghozali," ucap Chef Arnold.
"Jamnya ngeri," kata dr. Tirta.
"Maksud loe mau pamer jam? Sebagai orang kaya yang terkenal!!!!" komentar Wanda Ponika.
"HiyAAAA," tulis Ernest Prakasa.***