Tompi Dikabarkan Beli Masker 20.000 Kotak, Simak Faktanya

4 Maret 2020, 11:00 WIB
Tompi.* /Instagram.com/dr_tompi

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah screenshot percakapan ramai beredar di media sosial dan menyebutkan bahwa Teuku Adifitrian atau yang lebih dikenal sebagai Tompi menstok 20.000 masker medis.

Screenshot itu menggambarkan dua orang melalui WhatsApp yang tengah berbincang mengenai virus corona dan harga masker yang naik di pasaran.

Salah satu pihak dalam percakapan itu lalu mencatut nama Tompi sebagai seseorang yang membeli 20.000 masker ketika virus corona mulai dikonfirmasi di Depok.

Baca Juga: Jelang Puasa dan Lebaran 2020, Kemendag Kawal Stabilisasi Harga Bahan Pokok

Namun, benarkah info pembelian 20.000 masker oleh Tompi itu?

Dikutip dari Antara oleh pikiranrakyat-depok.com, Tompi sendiri langsung mengonfirmasi di akun media sosial miliknya bahwa klaim dalam screenshot itu adalah klaim palsu atau hoaks.

Melalui akun Twitter miliknya @dr_tompi, dia menanyakan untuk apa dirinya membeli sebanyak 20 ribu box masker.

Baca Juga: Transjakarta Siapkan Pembersih Tangan di 80 Halte Cegah Penyebaran Virus Corona

Beredar HOAX sy pesen 20rb box masker, buat apaaeeeee??? Mau bikin rumah dr masker!???” tulisnya.

Bersama dengan caption itu, Tompi mengunggah screenshot yang membicarakan dirinya itu.

Unggahan itu disambut dengan gelak tawa para pengguna Twitter yang tidak habis pikir dengan isu yang disebarkan di media sosial tersebut.

Baca Juga: 2 Warganya Positif Terjangkit Virus Corona, Wali Kota Depok Minta Warga Tenang dan Rasional

Berita hoaks itu diklasifikasikan sebagai disinformasi.

Selain memberitahukan berita palsu tersebut, Tompi juga menyayangkan tindakan berbagai oknum yang menimbun masker dalam jumlah besar dan menjualnya ketika harga sedang naik.

Dalam cuitan itu, Tompi pun meminta Presiden Jokowi untuk melakukan tindakan sesegera mungkin.

Baca Juga: Fakta Virus Corona yang Jarang Diungkap ke Publik, Ternyata Pria Lebih Berisiko Alami Kematian

PEMERINTAH HARUS MENANGKAP DAN MENGHUKUM TEGAS, PEDAGANG2 BEJAT YANG MENJUAL MASKER/HAND SANITIZER dengan harga sesuka2 jidadnya! Jgn telat melulu kluarin aturan. MHN PERHATIANNYA PAK @jokowi,” tutur cuitan di akun @dr_tompi itu.

Cuitan itu mendapat respon baik dari para pengguna Twitter yang mendukung pernyataan Tompi.

Diberitakan sebelumnya oleh pikiranrakyat-depok.com, berbagai toko, klinik, serta apotek mulai kehabisan stok masker karena dibeli secara masal oleh para warga yang panik.

Baca Juga: New York City Menaruh Minat, Claudio Bravo Pertimbangkan Hengkang di Akhir Musim Ini

Hal ini diperburuk dengan berbagai oknum penadah masker dan alat-alat kesehatan lainnya, membuat harga alat-alat kesehatan melonjak tinggi di pasaran.

Pihak Polda Metro Jaya telah menyatakan siap menyelidiki dan menangkap oknum-oknum penadah itu.

WHO juga menyinggung kekurangan alat-alat kesehatan, terutama masker.

Baca Juga: Menkes Terawan: Orang dalam Pengawasan Virus Corona Tolong Diterima, Jangan Dimusuhi

Menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, masker merupakan alat yang sangat penting untuk para petugas kesehatan.

Menurutnya, seharusnya petugas kesehatan jadi target utama perlindungan melawan COVID-19.

Ditakutkan bahwa kekurangan alat medis seperti masker dan lainnya menyebabkan ketidaksiapan para petugas kesehatan garis depan seperti dokter dan perawat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler