PR DEPOK - Medina Zein dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan dugaan penipuan terhadap sejumlah artis, salah satunya Uya Kuya.
Sebelumnya Medina Zein disebut mendadak depresi bahkan terkena penyakit bipolar, hal itu pun diakui oleh pihak keluarga Medina Zein.
Diberitakan sebelumnya, bahwa artis, presenter dan komedian Uya Kuya melaporkan salah seorang pengusaha sekaligus selebgram Medina Zein.
Laporan yang disampaikan Uya Kaya ke pihak Polda Metro Jaya, terkait kasus dugaan penipuan jual beli sebuah unit kendaraan mobil.
Menurut Uya Kuya, dirinya telah mentransfer sejumlah uang untuk pembelian mobil. Namun jual beli tersebut tidak terjadi.
"Betul ada laporannya di Polda Metro Jaya kaitannya dengan penipuan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari situs PMJ News, Kamis 19 Mei 2022, kemarin.
"Nanti akan dipelajari data-datanya secara lengkap, alat bukti dan nanti akan diagendakan (pemanggilan)," terang Endra Zulpan.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Dikenal Paling Romantis pada Pasangan, Salah Satunya Pisces
Sementara itu, bahwa terkait persoalan tersebut Medina Zein dikabarkan 'mendadak' mengalami depresi atau gangguan jiwa, dan dalam bahasa medisnya dia mengalami penyakit bipolar.
Medina Zein pun langsung dibawa ke rumah sakit (RS) Kejiwaan di Bandung Jawa Barat (Jabar). Hal itu untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaannya.
Menurut keterangan dari salah seorang perwakilan keluarganya, Medina Zein sudah mengalami penyakit bipolar tersebut sejak 2016 lalu.
Baca Juga: Selain Incar Paul Pogba, Juventus Juga Minat Datangkan Pemain dari Liga Inggris
Sementara dari sumber yang dirangkum PikiranRakyat-Depok.com, penyakit bipolar adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati.
Gangguan tersebut mulai dari posisi terendah depresif atau karena adanya tekan (tertekan) yang tertinggi bisa juga karena terjadi kemanikan.
Namun secara pasti penyebab dari gangguan bipolar tersebut belum diketahui, karena bisa berasalakan dari keturunan atau genetik, lingkungan.
Struktur dan senyawa kimia lainnya juga dapat mengganggu pada otak kemudian berubah atau menjadi mungkin gangguan. Tapi belum diketahui tingkat keparahannya.***