Konser Coldplay di Singapura Kembali Bertambah hingga 6 Malam, Ini Alasannya

20 Juni 2023, 20:01 WIB
Penambahan hari konser Coldplay di Singapura membuat netizen membandingkan hal itu dengan Indonesia yang hanya 1 hari saja. /Twitter Live Nation/

PR DEPOK - Band fenomenal asal Inggris, Coldplay kembali menggemparkan dengan berita perpanjangan rangkaian tur konsernya di Singapura. Semula Coldplay akan tampil di Stadion Nasional hanya selama 4 malam dari 23 hingga 27 Januari 2024.

Namun, secara tiba-tiba Live Nation Singapore mengumumkan pertunjukan ke-5 untuk 30 Januari 2024. Tidak cukup dengan konser 5 malam, hari ini Selasa, 20 Juni 2023, pihak penyelenggara konser mengatakan bahwa Coldplay akan melakukan pertunjukan ke-6 pada 31 Januari 2024 mendatang.

Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah National Stadium tersebut bahwa pertunjukan musik akan dimainkan selama 6 malam.

Baca Juga: Lagi di Probolinggo? Ini 7 Lokasi Rawon yang Paling Enak, Gurih, Sedap, Cek Alamatnya

Antusiasme yang luar biasa saat pra-penjualan tiket menjadi penyebabnya. Lebih dari 1 juta orang berada dalam antrean virtual, sehingga Coldplay sepakat menambahkan pertunjukan hingga 6 malam di Negeri Singa ini.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Instagram resmi Coldplay, tiket konser terjual dengan cepat karena banyaknya permintaan untuk Coldplay Music of the Spheres World Tour di Singapura.

Selang beberapa jam, Coldplay kembali meng-update bahwa tiket kini terjual habis. Namun, pihaknya akan membuka daftar tunggu untuk pembaruan pada rilis tiket tambahan.

Baca Juga: Berlaku hingga 26 Juni, Ini Game yang Bisa Dicoba di Steam Next Fest 2023

Lantas apa alasan Singapura menjadi negara pilihan untuk konser Coldplay hingga 6 malam?

Berbeda dengan Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand yang hanya memiliki 1 malam jadwal konser. Selain karena tingginya permintaan penggemar dengan lebih dari 1 juta orang berada dalam antrean pemesanan tiket, salah satu alasan Coldplay memilih Singapura dengan tur yang lebih lama karena faktor Sustainability.

Adapun hal ini terlihat jelas dalam kampanye yang mereka sampaikan melalui website resmi Coldplay seperti berikut,

Baca Juga: Cegah PHMS, Anggota DPRD Depok Imbau Masyarakat Beli Hewan Kurban yang Ada Barcode Kesehatan

“Saat pertama kali mengumumkan Tur Music of the Spheres, kami berharap dapat membuatnya semanfaat mungkin bagi lingkungan dan mengurangi emisi karbon (dari produksi pertunjukan, pengangkutan, perjalanan band dan kru) hingga 50 persen.

Kami ingin berbagi bagaimana perkembangannya; beberapa hal berfungsi dan beberapa hal perlu diperbaiki,” ungkap Coldplay.

Berdasarkan data emisi dari 12 bulan pertama tur pada 2022 lalu telah disusun, dinilai dan divalidasi secara independen oleh Prof. John E. Fernandez dari MIT Environmental Solutions Initiative.

Baca Juga: Death Stranding Diadaptasi Jadi Film Bioskop, Hideo Kojima Dipastikan Terlibat

Dalam perbandingan show-by-show, Music of the Spheres Tour sejauh ini menghasilkan emisi CO2 47 persen lebih sedikit daripada tur stadion terakhir Coldplay pada tahun 2016–2017.

Meskipun begitu, tur Coldplay masih memiliki jejak karbon yang signifikan. Mereka berjanji untuk menarik lebih banyak CO2 dengan melakukan proyek pendukung seperti reboisasi, penanaman kembali, konservasi, regenerasi tanah, penangkapan dan penyimpanan karbon, juga energi terbarukan.

 Selain itu, mereka mengusahakan penggunaan kendaraan listrik atau biofuel untuk angkutan darat dan transportasi.

Baca Juga: Super Enak! Kunjungi 7 Tempat Bakso di Jakarta Ini Dijamin Bakal Ketagihan

Begitu pula dengan pertunjukkan panggung, LED, pencahayaan, audio, dan efek yang menerapkan praktik lingkungan terbaik. Misalnya, confetti yang dapat terurai 100 persen secara hayati.

Singapura juga berulang kali mendapatkan predikat sebagai kota teraman kedua di dunia menurut Safe Cities Index 2019. Singapura memiliki populasi lebih dari 5 juta orang dengan tingkat kejahatan yang rendah, infrastruktur yang sangat baik, dan kualitas hidup yang tinggi.***

 
Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler