PR DEPOK - Tahun lalu, Studio Ghibli mengejutkan semua orang dengan film baru mereka 'The Boy and the Heron' di Jepang yang tayang di Netflix. Meskipun tidak banyak mengiklankannya, namun masyarakat antusias melihatnya.
The Boy and the Heron disutradarai oleh Hayao Miyazaki, sutradara terkenal dengan karyanya sehingga banyak orang yang ingin menontonnya. Sejak dirilis, 'The Boy and the Heron' telah memikat para penggemar anime.
Dilansir PikiranRakyatDepok.com dari laman OtakuKart, laporan box office terbaru baru saja merilis dan menunjukkan bahwa 'The Boy and the Heron' mencapai lebih dari 300 juta USD, yang jika dirupiahkan hampir tembus 5 triliun dalam penjualan tiket global pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Jadwal Episode Chief Detective 1958, Lengkap dengan Panduan Streaming Sub Indo Tanpa Telegram
Sejauh ini, film 'The Boy and the Heron' menghasilkan hampir 305 juta USD , dengan 258 juta USD dari pemirsa internasional.
Sungguh luar biasa 'The Boy and the Heron' kini menjadi salah satu dari lima film yang pernah mencapai angka 300 juta USD di seluruh dunia.
Kini setelah menghasilkan 304,8 juta USD, 'The Boy and the Heron' menempati posisi kelima dalam daftar. Suzume berada di posisi keempat dengan 331,7 juta USD.
Baca Juga: 7 Mie Ayam Terenak di Purwakarta Jawa Barat, Semur Ayamnya Berlimpah
'Your Name' menempati posisi ketiga dengan 382,1 juta USD, sedangkan 'Spirited Away' karya Miyazaki berada di posisi kedua dengan 415,1 juta USD.
Dan di peringkat paling atas adalah film pertama 'Demon Slayer', yang memperoleh pendapatan box office global sebesar 518,7 juta USD.
'The Boy and the Heron' berada dalam kelompok yang hebat, bekerja sama dengan beberapa pemukul besar. Keberhasilannya juga menyoroti betapa populernya film anime di box office.
Baca Juga: 7 Warung Makan Legendaris di Nganjuk yang Terkenal Ramai Pengunjung dan Cita Rasa Otentik
Dalam sepuluh tahun terakhir, empat dari lima film dalam daftar ini dirilis, menunjukkan bahwa anime sedang naik daun. Dengan media sosial dan streaming yang mendekatkan orang-orang, basis penggemar anime semakin besar.
Kesuksesan 'The Boy and the Heron' membuktikan hal itu. Ketika anime menjadi lebih populer.
Film ke-12 karya grandmaster anime Hayao Miyazaki ini adalah gambaran menakjubkan dari balok-balok seperti Jenga yang tertatih-tatih yang mewujudkan dan menantang karier Miyazaki dalam membangun dunia.
Baca Juga: Jelajahi 8 Kuliner Bakso di Klaten yang Paling Maknyus dan Punya Rating Tinggi, Worth It Dicoba!
Mengutip situs CBR, film 'The Boy and the Heron' menceritakan tentang Mahito Maki, seorang anak laki-laki yang menyesuaikan diri dengan rumah baru dan ibu tiri baru selama Perang Dunia II. Saat dia menjelajahi wilayah yang aneh namun mengancam, dia diganggu oleh seekor bangau abu-abu yang tidak biasa.
Perilaku aneh bangau membawa Mahito ke dunia paralel, di mana ia harus mengevaluasi kembali hubungannya dengan kesedihan, keluarga, dan tanggung jawab duniawi.
Mahito menemukan menara bobrok yang dibangun oleh kakek ibu tiri Natsuko yang brilian. Saat Natsuko menghilang, Mahito mencurigai keterlibatan bangau tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun 25 April 2024, Berikut Nilai Emas Batangan Terbaru
Dia kembali ke menara, di mana dia dipindahkan ke alam semesta saku yang menakutkan, yang merupakan ciptaan kakek Natsuko. Orang tua itu menjaga keseimbangan dunia paralelnya dengan menata ulang menara balok batu ajaib secara berkala, sebuah ritual berbahaya yang menyerupai konstruksi dunia fantasi Miyazaki yang cermat.
Natsuko sebenarnya adalah bibi Mahito, menjadikan penyihir ini sebagai kakek buyutnya. Dia menginginkan Mahito sebagai penggantinya, namun Mahito menolak terikat oleh tanggung jawab sebagai pembangun dunia.
Tegurannya merupakan kritik terhadap seni Miyazaki dan hubungannya dengan keindahan dan kengerian dunia nyata.***