"Jadi kita itu lagi buat struktur di bawah pondasinya, jadi semua ini ketahuan setelah saya punya MK, tugasnya apa yang diminta sama arsitek dan juga struktur harus dijalani dengan spesifikasi yang sama," katanya.
Alhasil setelah MK bekerja selam kurang lebih sepekan, akhirnya ketahuanlah semua apa yang menjadi penghambat pembangunan rumah Baim Wong itu, salah satunya karena ada yang korupsi membeli material tidak sesuai spesifikasi yang diminta.
"Muncullah sesuatu hal yang tidak disukai semuanya, pondasi (sumuran) itu yang harusnya pakai (varian) 300 cm dibelinya yang 250 cm, jadi tuh kekuatan untuk menopang struktur pondasi (melemah), bisa rubuh" tutur pria berusia 40 tahun ini.
Karena kesal, Baim Wong pun lalu menggelar meeting mendadak dengan pihak arsitek, perwakilan MK dan mandor
"Sudah ada gambar struktur setebal bagong, kita juga bayar itu mahal, tidak diikuti," katanya tegas.
Suami dari Paula Verhoeven itupun mengaku pusing bahkan hingga stres melihat kondisi pembangunan rumahnya yang tak kunjung ada peningkatan, padahal sudah mengeluarkan uang yang cukup banyak.
Baim mencontohkan kerugian yang dideritanya minimal Rp25 juta per minggunya hanya untuk bayar para buruh bangunan.
"Ada 39 orang pekerja, seharinya Rp150.000, hitungin aja (dikali 6 hari dikali 6 bulan)," ucap Baim Wong.