Network
PR DEPOK – Komika dan sutradara, Ernest Prakasa menyoroti maraknya pembajakan film yang dilakukan salah satunya lewat aplikasi TikTok.
Ernest Prakasa melalui keterangan tertulisnya menyebut bahwa pembajakan menjadi bagian dari keseharian para filmmaker Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh Ernest Prakasa melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @ernestprakasa.
“Bagi filmmaker Indonesia, pembajakan seperti ini masih jadi bagian dari keseharian kami,” kata Ernest Prakasa dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Ernest Prakasa kemudian mengatakan bahwa aplikasi TikTok tidak peduli akan hal ini karena lebih mementingkan traffic yang tinggi.
“Apakah @tiktokIDN peduli? Tentu tidak. Yang penting traffic tinggi bos,” tuturnya.
Sutradara film ‘Cek Toko Sebelah’ ini kemudian menantang pihak Tiktok Indonesia untuk membuat statement akan hal ini.
Ernest Prakasa meminta agar pihak Tiktok Indonesia mau mengakui bahwa platformnya banyak dihuni film bajakan dan memiliki niat untuk memeranginya.
Baca Juga: Pernikahan Semakin Dekat, Ria Ricis dan Teuku Ryan Usung Konsep Prewedding Unik
“Saya tantang @tiktokIDN untuk buat statement terbuka soal ini. Akui bahwa platformnya banyak dihuni film bajakan & nyatakan bahwa ada niat untuk memerangi itu,” tegasnya.
Ia kemudian mengambil contoh seperti platform YouTube meski belum sempurna tetapi sudah memiliki sistem dan itikad baik untuk memerangi pembajakan.
“Meskipun belum sempurna, tapi platform UGC seperti YouTube punya sistem & itikad baik untuk memerangi pembajakan,” terang Ernest Prakasa.
Menurutnya perkara bisa itu masih diusahakan, tetapi yang penting baginya adalah kemauan dari pihak Tiktok Indonesia yang nampak menikmati keadaan ini.
Baca Juga: Link Live Streaming Inter Milan vs Bologna di Liga Italia Sabtu, 18 September 2021 Pukul 23.00 WIB
“Perkara BISA memang masih diusahakan, tapi yang penting, perkara MAU nya dulu. @tiktokIDN, sampai saat ini, masih tampak menikmati keadaan,” sambung Ernest.
Ernest Prakasa berharap aplikas masif seperti Tiktok harusnya memberi edukasi dalam hal pembajakan bukan sebaliknya memfasilitasinya.
“Platform semasif @tiktokIDN, dalam hal pembajakan, seharusnya memberikan EDUKASI, bukan malah FASILITASI,” pungkasnya.***
