Namun, berdasarkan laporan, hal tersebut berubah dalam beberapa tahun terakhir.
Perubahan itu terjadi karena mereka menjadi aktif dalam komunikasi online dan pertemuan offline seperti klub penggemar.
Baca Juga: Kondisi Terkini Gala Anak Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah Pasca Tragedi Maut Terjadi
Dalam penelitian tersebut, mayoritas siswa (70 persen) dikategorikan sebagai non-Otaku sedangkan 30 persen sisanya dianggap Otaku.
Penelitian tersebut telah dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada kedua kelompok tersebut.
Pertanyaan yang diajukan seperti, “Apakah Anda pernah mengabaikan tugas rutin Anda karena mengejar kepentingan Anda?” dan “Apakah Anda tidak menyesal tidak peduli berapa banyak uang yang Anda habiskan untuk mengejar minat Anda?”.
Baca Juga: 5 Ramalan Zodiak November 2021 menurut Rasi Bintang, Aries dan Cancer Siapa yang Kariernya Maju?
Tim peneliti kemudian mengukur tingkat kebahagiaan masing-masing dari dua kelompok tersebut.
Hasilnya adalah kelompok non-Otaku mendapat skor 40,21, sedangkan kelompok Otaku mendapat skor lebih tinggi yakni 43,17.
Berdasarkan skor yang diperoleh, dinyatakan bahwa menjadi penggemar sesuatu, selain mendapatkan yang mereka sukai, juga dapat bertemu dan terhubung dengan seseorang yang memiliki hobi sama.