Network
Baca Juga: Sinopsis Blue Crush 2, Petualangan Dana ke Afrika Selatan Berbekal Diary Ibunya
Setelah kepresidenan Bush pada tahun 1992, Dick Cheney mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai Presiden AS berikutnya.
Akan tetapi, jumlah polling yang didapat sangatlah kecil, namun Cheney tidak menjadi putus ada.
Dari kegagalan tersebut, Cheney pun menjadi menjadi CEO Halliburton selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Lebih Pilih Ayu Ting Ting Dibandingkan Zaskia Gotik, Iis Dahlia: Gotik Sombong Sekarang
Pada tahun 1999, George W. memanggilnya untuk memintanya menjadi Wakil Presiden George.
Cheney bertemu dengan John Yoo, seorang pengacara yang berpendapat bahwa AS dapat memantau semua warga negaranya.
Pada masa perang Irak, Dick Cheney tidak sengaja menembak temannya saat berburu, dan tidak pernah meminta maaf.
Dia juga membocorkan identitas agen rahasia Valerie Plame, setelah suaminya yang merupakan seorang jurnalis menerbitkan sebuah artikel, yang mempertanyakan perang di Irak.
