Tertutup Pers, BTS dan Joe Biden Bahas Kejahatan Rasial saat Pertemuan di Gedung Putih

- 1 Juni 2022, 08:11 WIB
BTS dan Presiden AS Joe Biden bahas soal kejahatan rasial dalam pertemuan di Gedung Putih yang bersifat tertutup dari pers.
BTS dan Presiden AS Joe Biden bahas soal kejahatan rasial dalam pertemuan di Gedung Putih yang bersifat tertutup dari pers. /Tangkap layar YouTube.com/The White House.

PR DEPOK – Boyband asal Korea Selatan BTS telah melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih pada Selasa, 31 Mei 2022 waktu setempat.

Dalam pertemuan tersebut, BTS dan Presiden Joe Biden membahas terkait kejahatan rasial terhadap orang Asia.

Sebelum pertemuan dengan Presiden Joe Biden, BTS membuat pernyataan singkat mengenai kejahatan rasial yang menyasar orang Asia-Amerika.

Salah satu member BTS yakni Jimin mengaku terpukul dengan kejahatan rasial yang menimpa orang-orang Asia-Amerika.

Baca Juga: Penutupan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 31 Tanggal Berapa? Berikut Estimasi Waktunya

"Kami sangat terpukul oleh gelombang kejahatan kebencian baru-baru ini, termasuk kejahatan kebencian Asia-Amerika," kata Jimin BTS, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Untuk menghentikan (kejahatan rasial) ini dan mendukung tujuan ini, (BTS) kami ingin mengambil kesempatan ini untuk menyuarakan diri kami sekali lagi," kata main dancer BTS ini menambahkan.

Serangan rasial terhadap orang-orang keturunan Asia memang meningkat sebab sejumlah politisi dan pakar mendorong orang AS untuk menyalahkan China atas peristiwa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Tottenham Hotspur Datangkan Ivan Perisic dari Inter Milan

Pertemuan antara BTS dengan orang nomor satu di Negeri Paman Sam ini dikabarkan bersifat tertutup dari pers.

Namun, pihak Gedung Putih menyebut terdapat satu tujuan yang ingin dicapai yakni membahas pentingnya keragaman dan inklusi. BTS sebagai duta muda yang memberikan pesan harapan dan sikap positif di seluruh dunia.

Diketahui bersama, BTS memang sejak lama dikenal memakai lirik dan kampanye sosial mereka yang bertujuan untuk memberdayakan anak-anak sejak debutnya di tahun 2013.

Baca Juga: Demi Dapat Sushi Gratis, Beberapa Warga Taiwan Ganti Nama Menjadi 'Salmon' dan Tak Bisa Mengubahnya Lagi

Basis penggemar BTS yang meluas ke demografi yang lebih tua mampu mengikat pengaruh yang luas ke generasi yang paham internet dengan menggunakan kekuatan media sosial.

Pada Juni 2020, penggemar BTS mampu menghimpun sekitar USD1 juta dalam satu hari untuk sebuah kampanye online #MatchAMillion yang ditujukan untuk keadilan sosial di AS.

Manajemen grup Big Hit Music sendiri merasa terhormat bisa diundang membahas topik kejahatan rasial di Gedung Putih.

Baca Juga: Ibu di China Kurung Anaknya dalam 'Kandang' Saat Berjualan karena sang Suami Kecanduan Game

"Saat kami berkunjung sebagai artis yang mewakili Korea Selatan, kami berharap dapat mendiskusikan berbagai topik termasuk inklusi, keragaman, kejahatan kebencian anti-Asia, budaya dan seni," tutur agensi BTS, Big Hit Music.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah