Pertanyaan itu kemudian membuat Kim Eun Sook bergidik ngeri dan memiliki ide untuk menulis The Glory. Ia banyak mendengar cerita para korban kekerasan. Alih-alih kompensasi materi, sebenarnya korban menginginkan permintaan maaf yang tulus dari para pelaku.
“Kekerasan menyebabkan korban kehilangan martabat, kehormatan, dan kemuliaan sebagai manusia. Jadi ketika mereka meminta maaf dengan tulus, korban kembali ke saat kejadian itu tidak terjadi.
"Itu sebabnya saya menamai judulnya The Glory. Saya pikir ini adalah cara saya mendukung semua orang di luar sana yang seperti Dong Eun, Hyeo Nam, Yeo Jeong. Saya ingin mereka kembali ke tempat di mana hal-hal tidak terjadi," ucapnya.
Kasus bullying di sekolah memang merajalela di Korea Selatan. Pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan negara mereka melakukan survei tentang bullying di sekolah dan menemukan bahwa dari 3,22 juta siswa yang berpartisipasi dalam survei tersebut, sebanyak 53.880 atau 1,7 persen telah mengalami bullying di sekolah antara semester kedua tahun 2021 dan semester pertama.***