Network
Di sisi lain, Eun-gyeol diminta untuk bertemu dengan ayah Cheong-ah untuk membahas beberapa hal. Keesokan harinya, saat Cheong-ah dan Eun-gyeol pergi ke sekolah, mereka dihentikan oleh kepala sekolah, yang juga ibu tiri Cheong-ah.
Dia memperingatkan Eun-gyeol untuk meninggalkan rumah dan tidak melanggar aturan rumah dengan mengajarkan Cheong-ah bahasa isyarat.
Namun, Eun-gyeol menolak untuk pergi dan mengatakan bahwa dia akan terus memberikannya pelajaran. Sebagai balasannya, Eun-gyeol dihukum untuk membersihkan sekolah setelah jam pelajaran selama sebulan.
Baca Juga: 10 Bakso Paling Enak dan Laris di Jepara, Cek Alamatnya di Sini!
Sementara itu, Se-kyung mengalami serangan panik ketika gurunya memintanya untuk bermain cello. Se-kyung sekali lagi mempertimbangkan untuk mengakhiri hidupnya sendiri.
Di sisi lain, Yi-chan pergi ke toko buku untuk membeli buku tentang bahasa isyarat, dan ia bertemu dengan Cheong-ah. Mereka pergi ke sebuah kedai kopi di mana dia menunjukkan gambar semangka dari seniman favoritnya, Frida Kahlo.
Di dalam lukisan itu, tertera frasa "Viva La Vida" yang berarti Hidup Lama. Ketika Cheong-ah tiba di rumah, dia menemukan mesin faks di mejanya dan langsung menggunakannya untuk berbicara dengan Yichan.
Sementara itu, Se-kyung berada di dalam sebuah teater sambil menangis, ketika Eun-gyeol juga bergabung dengannya dan memberitahunya betapa berharganya dia bagi dunia.
Baca Juga: 10 Warung Mie Ayam Paling Hits di Bandung Tak Pernah Sepi, Rasa Mie Ayamnya Enak Pisan!
Yi-chan berbicara dengan band tentang lukisan semangka dan menjelaskan makna di baliknya. Kemudian, mereka semua memutuskan untuk mengganti nama grup mereka menjadi 'Watermelon Sugar' agar lebih menarik bagi para penggemar.
