Pemulihan Narkoba Seumur Hidup, Begini Penjelasan dr. Aisah Dahlan Agar Anak Terhindar dari Bandar

- 19 Januari 2024, 06:44 WIB
dr. Aisah Dahlan menjelaskan beberapa cara agar anak terhindar dari bandar narkoba, di mana pemulihannya harus seumur hidup./Instagram /draisahdahlan
dr. Aisah Dahlan menjelaskan beberapa cara agar anak terhindar dari bandar narkoba, di mana pemulihannya harus seumur hidup./Instagram /draisahdahlan /

PR DEPOK - Pemulihan orang yang terkena narkoba (narkotika, psikotropika, dan obat terlarang) memerlukan waktu seumur hidup, bukan hanya si pemakai, tetapi juga seluruh keluarga.

Saat anggota keluarga kena narkoba, bisa menghabiskan seluruh harta, bukan hanya harta tetapi fisik, mental pun akan diserang. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Aisah Dahlan CMHt., CM.NLP. saat menjadi nara sumber di akun YouTube Denny Sumargo.

Dokter sekaligus pendakwah tersebut, mengatakan bahwa adiknya adalah anak baik-baik, tetapi saat terkena narkoba dia jadi kacau balau, bukan hanya menyerang fisik tetapi juga akan menyerang perilakunya, jadi suka berbohong, manipulasi, jual barang-barang, bahkan sampai mengambil apa yang bukan haknya.

"Saat anggota keluarga kena narkoba habis-habisan, yang tadinya jujur jadi berbohong, manipulasi, curi barang, jual barang, antar keluarga sering bertengkar," ungkap dr. Aisah Dahlan, dikutip PikiranRakyatDepok.com dari akun YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, bertajuk "Kenapa cewek selingkuhan kebanyakan jelek, dr Aisah Dahlan Menjawab" Rabu, 16 Januari 2024.

Baca Juga: Inilah 5 Nasi Goreng Terenak yang Pernah Ada di Kabupaten Pandeglang

dr. Aisah Dahlan pun menjelaskan bahwa alasan antar keluarga sering bertengkar, saat ada anggota keluarga yang terkena narkoba, yaitu karena saling menuduh saat barang hilang, jadi, merusak hubungan antara keluarga.

Maka dari itu saat rehabilitasi keluarga juga harus diterapi, dipulihkan, karena saat si pemakai pulang ke rumah, anggota keluarga belum dipulihkan bisa jatuh lagi, yang lebih parah jika suami atau istri yang memakai, keduanya akan terjebak di dalamnya, baik si pemakai atau keluarga harus diterapi.

Menurut penelitian yang dilakukan beliau, 60 persen anak-anak yang terkena narkoba yaitu anak-anak yang memiliki tipe damai, yaitu anak-anak yang tidak suka keributan, sedangkan anak yang wataknya mengatur, sedikit tegas cuma 10 persen yang kena narkoba.

Baca Juga: Cocok Banget untuk Bersantai-Santai! Ini 5 Rekomendasi Kolam Renang di Kabupaten Cianjur

"60 persen anak-anak yang terkena narkoba adalah anak-anak yang mempunyai watak damai, maksudnya anak yang tidak suka konflik, jika berbicara mengatakan terserah, iya, jadi susah mengatakan tidak saat terkena tekanan teman usia sebaya, dikala dia memasuki usia remaja," bebernya.

Kalau punya anak tipe damai, ajarkan juga biar galak, untuk penyeimbang, sebagai contoh, saat teman ngajak bolos katakan tidak, ajarkan ilmu strategi, misalnya si anak bisa mengatakan bahwa ibunya menelepon untuk segera pulang.

Jika anak tidak diajarkan ilmu strategi, atau bersikap tegas, anak akan selalu manut saja sama temannya, karena masa remaja akan ada saatnya anak ada keinginan di approved/diakui di lingkungannya.

Baca Juga: 5 Taman Bagus dengan Rating yang Tinggi di Kabupaten Cianjur

"Saat kamu ingin diterima di lingkungan, bukan berarti kamu harus mengikuti yang negatif," terangnya.

Stimulasi bisa dilakukan untuk anak-anak yang tipe damai, role play, ada bandarnya, barang, dll.

Bahkan bertindak untuk melakukan pukulan, tendangan perlu diajarkan untuk menolak sesuatu yang dapat membahayakan diri.

"Katakan sorry, thank you, saat dipaksa kamu harus pukul, tendang, lalu takbir," ungkapnya lagi.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Mie Ayam yang Benar-Benar Menggiurkan Banget di Kabupaten Jepara

Latihan tersebut agar anak punya skill untuk mencegah, bahwa narkoba itu berbahaya, sesuatu yang berbahaya itu boleh.

Penanganan saat orang kena narkoba, ada 3 tahapan, yaitu:

1. Rehabilitasi medis yaitu detoksifikasi, putuskan zat sakaunya, proses waktunya tergantung jenis narkobanya, untuk ganja bisa sampai 3 Minggu, karena bukan hanya menyerang otak, tetapi juga tersimpan di dalam lemak kulit.

2. Rehabilitasi sosial, membetulkan habit atau kebiasaannya (sifat pembohong, penipu, jual barang, apapun mau cepat, bahkan berpengaruh saat bekerja, ingin cepat dapat gaji) semua kebiasaan buruk tersebut dibetulkan dengan cara diubah lifestyle, contoh, bila seorang muslim saat shalat subuh dibangunkan, setiap hari harus ada sesi sharing, mengungkapkan perasaan sedih atau gembira, ada penegasan dalam dirinya.

Baca Juga: Ratingnya Bagus! Berikut 5 Sate Ayam Enak dan Gurih di Kabupaten Jepara

3. Diajarkan tanggung jawab dan ada fungsinya masing-masing, misalnya ada tugas bagian dapur, taman, dll.

Kesimpulannya adalah anak-anak yang berwatak damai, bekali mereka:

- Ilmu tentang drugs dan bahayanya
- Saat anak tidak punya kemampuan bilang tidak secara asertif (sikap yang dapat berkomunikasi dengan jujur dan tegas, namun tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain) latih anak untuk bisa mengatakan tidak
- Bela diri

Baca Juga: Mantap Rek! Ini 7 Mie Ayam Paling Enak, Spesial dan Wajib Dicoba di Surabaya, Yuk List Alamatnya!

Pemulihan yang sudah terkena narkoba, harus dilakukan seumur hidup, karena tidak bisa sembuh total.

Seperti diketahui bahwa dr. Aisah Dahlan adalah keturunan suku Bugis dan menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Universitas Hasanuddin (Unhas), Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan di UGM, beliau kuliah kedokteran di dua tempat dan belajar di rehabilitasi narkoba di Kuala Lumpur, ketika sang adik terkena kasus narkoba.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah