Masih di tahun 1955, Aminah membintangi film keduanya berjudul Gambang Semarang. Dalam film ini ia beradu akting bersama ibunya Wolly Sutinah.
Di film ketiga berjudul Ibu dan Putri yang juga rilis tahun 1955, Aminah Cendrakasih akhirnya dipercaya menjadi sebagai pemeran utama bersama Lies Noor.
Sejak saat itu Aminah aktif membintangi berbagai judul film. Mengutip laman Festival Film Indonesia, dari tahun 1955 sampai 1989 ia sudah membintangi sekitar 101 film, baik sebagai pemeran pembantu maupun utama.
Atas kesetiaanya dengan dunia perfilman, Aminah Cendrakasih mendapat Penghargaan Kesetiaan Profesi Keartisan dari Dewan Film Nasional pada tahun 1992.
Ditengah namanya yang tengah naik daun, Aminah menghilang dari dunia layar lebar dalam waktu cukup lama usai membintangi Habis Gelap Terbitlah Terang (1959) dan kemudian menikah.
Baca Juga: Benarkah BPNT Tahap 1 Cair Rp400.000? Cek Info Selengkapnya dan Penerimanya di Sini
Namun, sosoknya kembali meramaikan dunia hiburan Tanah Air di tahun 1970 dengan bermain dalam beberapa sandiwara TV. Satu tahun kemudian wajah Aminah juga kembali menghiasi dunia layar lebar.
Sejalan dengan perkembangan pertelevisian Indonesia yang kian berkembang pada masa itu, Aminah turut imenyemarakkan kehadiran dunia sinetron.
Sinetron pertama yang ia bintangi berjudul Rumah Masa Depan tahun 1984-1985.
Nama Aminah Cendrakasih lalu kembali melambung usai membintangi Si Doel Anak Sekolahan (1994-1997) yang disutradarai (merangkap sebagai produser dan pemain) Rano Karno.