PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan setiap hari.
Dalam menangani pemutusan rantai penularan Covid-19 ini, pemerintah telah melakukan segala upaya yang bisa dilakukan.
Dari mulai menerapkan social distancing, meliburkan semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah seperti sekolah dan kerja.
Baca Juga: Mensos Juliari Peter Batubara Ditangkap KPK, Sang Istri Sempat Mengaku Stress Hadapi Suaminya
Menerapkan sistem Work From Home (WFH) bagi semua lembaga dan perusahaan, mengimbau masyarakatnya untuk tetap di rumah saja.
Melakukan rapid test massal bagi orang-orang yang mungkin bisa terinfeksi virus corona karena sebelumnya memiliki kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.
Dan sekarang juga di beberapa daerah pemerintah akan menerapkan sistem PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Baca Juga: Tips Mudah Menangani Ikan Mentah Selama Pandemi Covid-19
Semua upaya ini telah dilakukan oleh pemerintah agar semua masyarakatnya aman dan terhindar dari virus corona.
Lantas bagaimana dengan kita masyarakatnya, apa yang harus kita lakukan untuk membantu pemerintah menjalankan program ini.
Sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikel yang berjudul 6 Cara Putus Rantai Penularan COVID-19 Menurut Kementerian Kesehatan selain #DiRumahAja, berikut ini cara untuk memutus rantai penularan Covid-19 seperti dirangkum singkat oleh pikiranrakyat-depok.com berikut ini.
Baca Juga: Menkominfo Perkenalkan Lima Juru Bicara Terkait Vaksin dan Vaksinasi Covid-19
1. Jaga jarak aman dengan siapa pun dan di mana pun minimal jaraknya lebih dari 1 meter agar terhindar dari penularan.
2. Cuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir selama 20 detik sesering mungkin atau menggunakan hand sanitizer.
3. Gunakan masker untuk mencegah penularan virus corona atau menghindari tertularnya virus, serta terapkan etika batuk.
Baca Juga: Tips Membuat Kopi Agar Tetap Sehat Dikonsumsi
4. Jangan pernah menyentuh bagian wajah seperti hidung, mata dan mulut jika belum mencuci tangan dengan bersih. (Irma Nurfajri Aunulloh/Pikiran Rakyat)***