Simak 6 Mitos Penyakit Jantung, Penyebab Kematian Ashraf Sinclair

18 Februari 2020, 17:20 WIB
ILUSTRASI serangan jantung.*/ANTARA /

PIKIRAN RAKYAT - Kabar duka menimpa keluarga kecil penyanyi kondang Bunga Citra Lestari, lantaran sang suami, Ashraf Sinclair, harus menjemput ajalnya di usia yang terbilang masih muda karena serangan jantung.

Penyakit jantung memang menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia, kendati demikian, masih banyak orang yang percaya terhadap mitos-mitos beredar tentang penyakit jantung. Sayangnya, keberadaan mitos ini membuat orang menjadi kurang awas terhadap penyakit jantung yang bisa menyerang siapa saja.

Oleh karena itu, demi memberikan informasi akurat mengenai mitos dan fakta penyakit jantung, dilansir dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berikut Pikiranrakyat-Depok.com merangkum yang dikutip dari berbagai sumber beberapa mitos penyakit jantung yang harus dipahami.

Baca Juga: Frank Lampard Tak Terima dengan Keputusan VAR saat Harus Kalah dari Manchester United

Mitosnya, lumrah bagi mereka yang berada di usia lanjut memiliki penyakit tekanan darah tinggi.

Faktanya, tekanan darah memang kian meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Itu berarti, risiko gangguan jantung akan ikut meningkat.

Tekanan darah tinggi akan merusak pembuluh darah, dan mengganggu fungsi sirkulasinya.

Baca Juga: 5 Film Tentang Kesehatan Mental Terbaik

Tekanan darah tinggi juga akan memaksa jantung bekerja lebih keras. Kedua hal tersebut akan membuat kerusakan lanjutan dan semakin meningkatkan risiko mengalami stroke atau serangan jantung.

Mitosnya, pria lebih berpotensi terkena serangan jantung dibanding wanita.

Faktanya, pada usia yang lebih muda, angka serangan jantung pada wanita memang di bawah angka kejadian pada pria.

Baca Juga: Kartu Prakerja Siap Diluncurkan April 2020, Simak Wilayah Sasarannya

Kendati demikian, telah ditetapkan bahwa gangguan jantung bukan lah masalah pria saja, apalagi seiring bertambahnya usia, dan saat memasuki usia menopause. risiko serangan jantung pada wanita juga sama besarnya dengan pria.

Mitosnya, mereka yang masih muda tidak usah khawatir akan terkena serangan jantung.

Faktanya, risiko mengalami gangguan jantung bisa terjadi pada orang dengan usia berapapun jika itu adalah pederita obesitas, perokok, kurang olahraga, dan kerap mengalami stress.

Baca Juga: Di Tengah Mewabahnya Virus Corona, 10.000 Pria Jepang Ikuti Festival Tanpa Busana di Okoyama

Menjaga kesehatan tubuh dan kebugaran jantung di masa muda tidak akan membuat siapapun menyesal. Selagi masih muda, menjaga kesehatan jantung akan memberikan banyak pengaruh positif di hari tua nanti.

Mitosnya, penyakit jantung diturunkan secara genetika.

Faktanya, walaupun memng benar faktor genetik meningkatkan risiko penyakit jantung, tapi bukan berarti sakit jantung sudah paten ditakdirkan bagi mereka yang memiliki anggota keluarga dengan catatan penyakit jantung. Oleh sebab itu, langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat sangatlah dibutuhkan demi menghindari mitos yang beredar.

Baca Juga: Kartu Pra Kerja Siap Diluncurkan April 2020 Mendatang, Simak Wilayah Sasarannya

Mitosnya, makanan rendah lemak adalah solusi terbaik untuk mencegah gangguan jantung.

Faktanya, memang betul.Pola makan rendah lemak dan kolesterol merupakan langkah cerdas mencegah gangguan jantung. Namun, mengonsumsi buah, sayur, dan protein juga dibutuhkan demi mendapatkan vitamin dan ,mineral yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung.

Mitosnya, mereka yang kurus tidak berisiko mengalami gangguan jantung.

Baca Juga: Gunakan Smartphone saat Hujan Tidak Akan Tersambar Petir, Benarkah?

Faktanya, tidak benar. Bahkan orang dengan berat badan normal atau kurus pun memiliki risiko tersembunyi untuk mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan.

Oleh karena itu, pengecekan rutin diperlukan, dan pola hidup sehat harus tetap dijalankan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler