Alasan Mengapa Perokok Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

31 Maret 2020, 06:24 WIB
ILUSTRASI rokok /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT – Temuan bertambahnya kasus pasien yang positif terpapar virus corona masih menjadi masalah di banyak negara termasuk Indonesia.

Pemerintah telah meminta masyarakat untuk melakukan berbagai upaya pencegahan seperti social distancing, physical distancing, rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Selain itu, menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga daya tahan tubuh, tetap berolahraga, rutin berjemur di bawah sinar matahari hingga tidak merokok sebagai bagian dari upaya pencegahan penularan virus corona.

Baca Juga: Perangi Virus Corona di Spanyol, Pemain Barcelona Sepakat Potong Gaji

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, para perokok dianggap lebih rentan tertular virus corona salah satunya karena para perokok memiliki kecenderungan untuk menjempit rokok menggunakan jarinya yang belum tentu steril dan sering tidak sengaja bersentuhan dengan area bibir.

Aktivitas tersebut secara tidak langsung meningkatkan risiko tranmisi virus dari tangan ke mulut.

Para perkokok juga lebih berisiko terinfeksi virus corona akibat intensitas mulut dan paru-paru yang sering terkena asap maka organ pernapasan para perokok tidak sebaik orang yang tidak merokok.

Baca Juga: Gelar Rapat Paripurna, Puan Maharani Dukung Karantina Wilayah

Dengan demikian, kondisi paru-paru yang sering terpapar asap dan virus corona yang menyerang sistem pernapasan akan menimbulkan risiko fatalitas terinfeksi virus corona lebih tinggi pada para perokok.

Selain rokok konvensional, ternyata rokok jenis elektrik seperti vape juga berpotensi merusak sistem pernapasan dan mengurangi kemampuan sel paru-paru dalam merespons infeksi virus secara aktif.

Setiap asap rokok yang dihisap juga dapat mengurangi kapasitas paru-paru dalam menyerap oksigen.

Baca Juga: Ratusan Warga Dinyatakan Positif Virus Corona setelah Rapid Test, Sukabumi yang Terbanyak

Secara alami, paru-paru manusia mampu memproduksi lendir. Namun pada paru-paru perokok, lendir yang diproduksi cenderung berlebihan dan kental. Lendir tersebut tentu berisiko menyumbat area paru-paru dan menjadikan sistem pernapasan rentan terinfeksi virus termasuk virus corona.

Sementara itu, zat destruktif yang terkandung dalam rokok berpotensi melemahkan sistem imun yang dapat mengharuskan tubuh para perokok bekerja lebih keras untuk melawan infeksi virus.

Bukan hanya berbahaya bagi diri sendiri, para perokok juga secara tidak langsung membahayakan lingkungan sekitarnya dengan asap yang dihasilkan dan membuat orang yang berada di dekatnya menjadi perokok pasif. Menurut penelitian perokok pasif juga dinilai rentan mengalami dampak buruk dari paparan asap rokok.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler