Contoh Teks Khutbah Bertema Idul Fitri: Hikmah di Balik Hari Kemenangan setelah Ramadhan

29 April 2022, 04:00 WIB
Naskah Khutbah bertema Idul Fitri /Pixabay

PR DEPOK - Berikut contoh teks khutbah bertema Idul Fitri yang dapat menjadi referensi para khatib.

Isi teks khutbah berikut ini berisi tentang hikmah dibalik hari raya Idul Fitri atau hari kemenangan.

Tak hanya itu, teks khutbah ini dapat menjadi inspirasi untuk khatib dalam mengisi Khutbah mendatang.

Baca Juga: Bakal Cair April 2022, Simak Cara Cek BLT UMKM melalui eform.bri.co.id

Sebentar lagi, umat Muslim di seluruh dunia termasuk Indonesia akan menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Setelah sebulan menjalankan ibadah puasa, pada hari akhir selalu ditandai dengan hari kemenangan atau Idul Fitri.

Dimaksudkan hari kemenangan ini karena dalam sebulan lamanya umat Muslim berhasil menahan hawa nafsu dengan berpuasa dan ikut menyabarkan seluruh anggota tubuhnya dari terbit matahari hingga terbenam.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id Sekarang! Cek Penerima Bansos 2022 Mulai dari PKH hingga BPNT

Nah berkaitan dengan hal tersebut, berikut PR Depok telah menyajikan contoh teks Khutbah dengan tema Idul Fitri yang bisa menjadi referensi khatib.

Contoh Khutbah tema Idul Fitri:

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ

اَللهُ أَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لَاإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ اْلحَمْدُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ. أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ أَمَّابَعْدُ؛

فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تَقْوَاهُ كَمَا قَالَ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ، وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ، أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ، وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ فِيْهِ الصِّيَامَ، فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍ وَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ ، فَسَبِّحُوْا رَبَّكُمْ فِيْهِ وَعَظِّمُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَى اللهِ وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هو الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ. اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الحَمْدُ.

Baca Juga: Ukraina Tingkatkan Serangan, Rusia Kerahkan Lumba-lumba Mata-mata di Laut Hitam

Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Semua yang Diberkahi Allah SWT

Di setiap Ramadan, kita selalu mendengar dan bahkan hafal hadis Rasulullah SAW yang artinya, “Ketika masuk bulan Ramadan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup” (HR Bukhari dan Muslim).

Memang begitulah keutamaan bulan Ramadan di mana setan-setan akan dibelenggu, pintu surga akan dibuka dan pintu neraka akan ditutup.

Namun, hadis di atas tidak tepat dimaknai secara tekstual. Untuk memahaminya perlu memahami makna majazi.

Baca Juga: Arti dan Jawaban untuk Taqabbalallahu Minna Wa Minkum yang Diucapkan Saat Idul Fitri

Setan dibelenggu di bulan Ramadan bukan berarti setan tidak akan menggoda manusia untuk melakukan perbuatan dosa.

Buktinya saat menjalankan ibadah puasa, masih banyak orang-orang yang tidak shalat, serta batal puasa karena tidak kuat menahan lapar dan akhirnya pergi mencari makan.

Secara majazi, saat setan dibelenggu berarti umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa diberikan kemampuan lebih oleh Allah untuk tidak menuruti bisikan-bisikan setan.

Lantas bagaimana dengan pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup saat Ramadhan?

Baca Juga: Info BSU 2022 bagi Pekerja, Cek Nama di Link bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Dapatkan BLT Subsidi Gaji

Maksud dari pintu surga dibuka adalah, di bulan puasa amal shaleh akan dilipatgandakan pahalanya, sehingga umat Muslim memiliki kesempatan lebih besar untuk masuk surga.

Sedangkan pintu neraka ditutup berarti di bulan puasa kesempatan kita untuk melakukan perbuatan dosa lebih kecil dibandingkan dengan bulan-bulan biasa.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Kalimat Tauhid yang sudah kita punyai dan kita simpan dalam hati, bisa jadi tidak dapat kita gunakan untuk membuka pintu-pintu surga.

Baca Juga: BSU 2022 Kapan Cair? Simak Cara Cek Penerima secara Online dan Besaran Dana yang Akan Disalurkan

Hal tersebut dikarenakan pintu surga terkunci dari dalam. Maka, kita perlu mengetuk pintu-pintu tersebut.

Ada satu hadis yang mencakup amalan-amalan yang dapat mengetuk pintu-pintu surga, yaitu hadis yang berbunyi:

«أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ»

Nasihat ini disampaikan oleh Nabi SAW saat memasuki kota Madinah. Dalam hadis tersebut ada empat amalan yang dapat membantu kita mengetuk dan membuka pintu surga:

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 28 April 2022: Kasus Corona Baru Hari Ini Sebanyak 412

Pertama, menebarkan salam. Salam secara bahasa dipahami sebagai ucapan, yaitu assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dan ini adalah ucapan salam yang harus kita jadikan sebagai tradisi baik kita, karena salam juga dimaknai sebagai keselamatan dan perdamaian.

Kedua, Memberi makan. Di antara hikmah diwajibkannya puasa Ramadan adalah agar kita dapat merasakan lapar dan dahaga.

Sementara, banyak orang yang lapar bukan karena puasa, tetapi kelaparan karena ketiadaan.

Baca Juga: Tes IQ: Butuh Ketelitian Tingkat Tinggi untuk Temukan Wanita Perusak Gaun Pengantin, Hanya Sedikit yang Bisa

Dan lapar di sini tidak terbatas dengan kosongnya perut dari makanan dan minuman, tetapi kosongnya akal dari ilmu.

Maka, dalam konteks ini kita dituntut tidak hanya berbagi makanan sebagai nutrisi badan, tetapi juga berbagi donasi pendidikan sebagai nutrisi jiwa bagi yang membutuhkan.

Ketiga, menjalin silaturrahim atau kasih sayang. Agama kita sangat menganjurkan untuk menjalin silaturrahim, karena silaturrahim mendatangkan manfaat yang luar biasa.

Di antaranya dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki, akan dijauhkan dari neraka, menjadi salah satu sarana kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dapat menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan sesame, dan dapat menjadikan kita sebagai makhluk yang mulia.

Baca Juga: Viral Keluarga Tertinggi di Dunia yang Pecahkan Rekor, Ada yang Capai 2 Meter Lebih

Nah Maka momentum di hari raya Idul Fitri ini sangat tepat kita manfaatkan untuk bersilaturrahim kepada orang tua, keluarga, sanak saudara, tetangga, mitra kerja dan kepada semuanya, tetapi tentu harus tetap mejaga protokol kesehatan.

Keempat, shalat malam. Shalat sunnah yang paling besar pahalanya adalah qiyamul lail.

Semoga ritual shalat tarawih, shalat witir, dan bangun malam untuk sahur yang kita lakukan sebulan kemarin mampu kita pertahankan selama sebelas bulan ke depan, sehingga tujuan diwajibkannya puasa dapat terwujud yaitu terwujudnya jiwa yang bertakwa dan hadirnya jiwa-jiwa yang shalih yang suka menebar kebajikan, keselamatan, dan perdamaian, serta jiwa yang peduli terhadap kemiskinan dan ramah terhadap lingkungan.

Hadirin yang dimuliakan Allah

Baca Juga: Kapan Waktu Zakat Fitrah Dibayarkan? Simak Penjelasannya Berikut

Demikian khutbah singkat pada kesempatan ini, semoga bermanfaat bagi kita semuanya.

Semoga Allah selalu membimbing kita di jalan yang lurus dan memberikan kekuatan kepada kita untuk beristiqamah di jalan tersebut. Amin ya rabbal ‘alamiin.

أعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ. بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ.. فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Nah itulah contoh teks Khutbah bertema Idul Fitri yang dapat menjadi referensi para khatib.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: MUI

Tags

Terkini

Terpopuler