Kerap Dianggap Sama, Hari Ibu dan Mother’s Day Ternyata Punya Sejarah Berbeda

23 Desember 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dipaparkan penjelasan mengenai perbedaan sejarah dan makna Hari Ibu Nasional dengan Mother's Day atau Hari Ibu Sedunia. /Pexels/Andrea Piacquadio./

PR DEPOK – Seringkali masyarakat menganggap Hari Ibu dan Mother’s Day adalah perayaan yang sama.

Namun ternyata ada kisah yang berbeda dari Hari Ibu dan Mother’s Day, yang perayaannya selalu dinanti setiap tahunnya ini.

Bagi sebagian orang, Hari Ibu 22 Desember dan Mother’s Day dinilai sebagai hari dirayakannya kasih sayang seorang perempuan yang telah berperan sebagai ibu dalam keluarganya.

Baca Juga: PKH 2023 Cair Bulan Januari? Cek Nama Penerima di Situs cekbansos.kemensos.go.id

Biasanya, saat merakayan Hari Ibu dan atau Mother’s Day, digunakan sebagai ajang untuk mengucap rasa terima kasih kepada ibu sembari memberikan kado atau hadiah.

Meski secara harfiah memiliki arti yang sama, namun terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara Hari Ibu dan Mother’s Day.

Hari Ibu di Indonesia tidak sepenuhnya serupa dengan Mother’s Day, sebagaimana negara-negara di belahan dunia lain merayakannya. Hari Ibu di Indonesia memiliki sejarah yang berbeda.

Baca Juga: Syarat Penerima BLT BBM 2022 agar Bisa Cairkan Bantuan Rp300.000 di Kantor Pos

Berawal dari tonggak perjuangan perempuan Indonesia untuk mengupayakan merebut kemerdekaan dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa, yang kemudian diselenggarakannya Kongres Perempuan Indonesia Pertama pada 22-25 Desember 1928.

Kongres Perempuan Indonesia ini melahirkan keputusan Presiden Republik Indonesia Pertama, yaitu Ir. Soekarno, dan menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu.

Hari Ibu dirayakan 22 Desember setiap tahunnya secara nasional, atau dirayakan pada ulang tahun hari pembukaan Kongres Perempuan Indonesia Pertama.

Baca Juga: Jadwal Acara Trans TV 23 Desember 2022, Jangan Lewatkan Film Gone Girl dan Ketawa Itu Berkah

Dalam memperingati Hari Ibu, beberapa lembaga negara di Indonesia biasanya mengadakan kegiatan nasional, seperti yang diadakan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang berlangsung di Bengkulu.

“Hari Ibu dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta,” ungkap Menteri PPPA saat melakukan Konferensi Pers Perayaan Hari Ibu ke-94.

Berbeda dengan Hari Ibu Nasional, dilansir dari pikiran-rakyat.com, perayaan Hari Ibu Sedunia/Mother’s Day digelar pada hari minggu kedua di bulan Mei setiap tahunnya.

Baca Juga: Malam Tahun Baru 2023 Jalur Puncak Bogor akan Ditutup, Ada Car Free Night

Bermula sejak adanya perang saudara tahun 1868, yang saat seorang aktivis sosial bernama Ann Maria Reeves Jarvis, membentuk sebuah komite Hari Persahabatan Ibu.

Komite tersebut diharapkan dapat menyatukan kembali keluarga yang telah terpecah selama terjadinya Perang Saudara. Ia menginginkan adanya peringatan tahunan untuk Ibu. Namun pada 9 Mei 1905 ia meninggal dunia.

Pada 10 Mei 1908, Anna Maria Jarvis, putri dari Ann Jarvis melanjutkan perjuangan dan menghormati mendiang ibunya, dengan mengadakan perayaan Hari Ibu untuk pertama kali.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini, Jumat, 23 Desember 2022: akan Menderita Gangguan Lambung

Bahkan, ia berupaya mengkampanyekan untuk menetapkan Hari Ibu bisa ditambahkan ke kalender nasional di Amerika Serikat dengan menulis surat kabar kepada politisi dan media, yang akhirnya disepakati oleh Presiden Wilson pada 1914 dan ditetapkan sebagai Hari Ibu.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Tags

Terkini

Terpopuler