Cara Mudah Mengatasi Cedera akibat Bermain Sepakbola

5 Januari 2023, 14:58 WIB
Ilustrasi bola, informasi cara mengatasi cedera akibat bermain sepakbola /Pixabay/Michal Jarmoluk

PR DEPOK - Dokter spesialis olahraga Grace Joselini Corlesa,SP.KO mengatakan mengatasi cedera olahraga akibat bermain sepakbola adalah dengan mengambil tindakan non-operatif maupun operatif.

Dia yang berpraktik di Sport Medicine Injury and Recovery Center di Rumah Sakit Pondok Indah- Bintaro, menulis keterangannya tindakan non-operatif dapat diterapkan pada cedera ringan yang tidak memerlukan operasi.

Penanganan yang dilakukan adalah dengan P.R.I.C.E, yaitu Protect melindungi bagian yang cedera, Rest mengistirahatkan bagian yang cedera.

Baca Juga: Pengacara Bharada E Sebut Lemari Senjata Milik Ferdy Sambo Sudah Tidak Ada di Rumah Saguling

Lalu Ice memberikan kompres dingin pada bagian, yang cedera agar mengurangi area inflamasi, Compress sedikit memberikan tekanan di bagian yang cedera.

Setelah itu Elevate meninggikan anggota tubuh yang terkena cedera, pada 24-36 jam setelah terjadi cedera.

“Apabila keluhan nyeri dan pembekakan tidak mereda, sebaiknya berkonsultasi pada dokter spesialis kedokteran olahraga,” kata dr. Grace, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Login pip.kemdikbud.go.id, Anak Sekolah Dapat Bantuan Dana PIP Kemdikbud 2023 hingga Rp1 Juta

Grace mengatakan dokter spesialis olahraga, akan melakukan pemeriksaan fisik seperti wawancara riwayat kesehatan dan kronologi kejadian cedera.

Itu akan merujuk pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang yang menggunakan MRI, CT-Scan, atau X-ray dalam rangka menentukan diagnosis.

Setelah itu dokter akan merancang program pemulihan, yang pastinya sesuai dengan kondisi pasien.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Indonesia 5 Januari 2023: Sebagian Jawa Barat Berpotensi Turun Hujan Lebat

“Biasanya adanya sesi menggunakan teknologi, dalam waktu cedera akut dan sesi exercise untuk membantu memulihkan otot dan sendi yang cedera.

Pasien dapat kembali berolahraga dan beraktivitas setelah cedera,” katanya.

Teknologi untuk penanganan cedera salah satunya cyrotherapy, atau terapi dingin dilakukan untuk penanganan cedera olahraga akut.

Ini dilakukan setelah operasi atau rekonstruksi sendi, yang dapat membantu mengurangi cedera secara efektif.

Baca Juga: Bermodal Kunci Temuan, Pengamen di Jakarta Selatan Nekat Lakukan Aksi Pencurian Motor

Rata-rata pasien berlangsung satu hingga dua menit, tergantung klinis dan target terapi instruksi dokter yang merawat.

Teknologi lainnya yaitu transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), penanganan non-invasif yang melibatkan arus listrik bertegangan rendah.

Ada juga ultrasound therapy pengobatan ini menggunakan gelombang suara agar, terangsang jaringan di sekitar cedera.

Baca Juga: Bermodal Kunci Temuan, Pengamen di Jakarta Selatan Nekat Lakukan Aksi Pencurian Motor

Terakhir ada olahraga dan terapi latihan pasca cedera, tujuannya untuk mengembalikan semua aspek kesehatan seperti sebelum cedera dengan terkontrol dan dipantau..

Penanganan cedera dapat dilakukan melalui tindakan operatif, cedera olahraga yang membutuhkan tindakan operasi.

Dokter spesialis bedah ortopedi konsultan sport injury dan arthroskopi menggunakan sayatan, minimal sehingga pasien lebih cepat pulih dibanding harus operasi konvensional.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler