Dokter Hewan Ungkap Tips Membeli Hewan Kurban yang Sehat, Salah Satunya Perhatikan Kondisi Kulit

21 Juni 2023, 17:41 WIB
Ilustrasi hewan kurban. /Antara/Arnas Padda/

PR DEPOK - Drh. I Nyoman Sunita, seorang dokter hewan, memberikan tips berharga kepada masyarakat dalam membeli hewan kurban yang sehat menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

Menurut Sunita, sebelum hewan kurban tersebut dipotong, ada beberapa syarat kesehatan yang perlu dipenuhi. Hewan tersebut harus terlihat sehat dengan makanan yang dikonsumsinya normal, tidak mengalami diare, tidak pincang, dan tidak mengalami pendarahan pada hidung, mulut, telinga, kelamin, serta anus.

“Pemeriksaan ante mortem atau sebelum dipotong yakni memenuhi syarat sehat, makan normal, tidak diare, tidak pincang, tidak pendarahan pada hidung, mulut, telinga, kelamin serta anus,” kata Sunita di Gianyar, Bali, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Rabu.

Baca Juga: Diduga Selingkuh, Ketikan Syahnaz Sama Rendy Bikin Warganet Geleng-geleng

Selain itu, Sunita menekankan pentingnya memperhatikan beberapa hal saat memilih hewan kurban. Pertama, pastikan tidak ada pembengkakan pada kelenjar-kelenjar hewan tersebut. Selain itu, mata hewan kurban harus bersih tanpa ada tanda-tanda belek atau kotoran.

Selanjutnya, perhatikan kondisi kulit hewan kurban. Kulitnya harus mulus, tanpa adanya cacar atau bentol-bentol di seluruh tubuh. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan kurban.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), LSD umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau, namun belum ada laporan tentang kasus pada kambing dan domba. Penularan LSD dapat terjadi melalui kontak langsung dengan lesi kulit, tetapi virus LSD juga dapat diekskresikan melalui darah, leleran hidung, mata, air liur, semen, dan susu.

Baca Juga: 10 Tempat Makan Sate Terpopuler di Tegal Lengkap Alamat dan Harga

"LSD tidak menular ke manusia,” ujarnya.

Penularan LSD juga bisa terjadi melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD, seperti pakaian kandang, peralatan di kandang, dan jarum suntik. Selain itu, vektor seperti nyamuk genus aedes, serangga, dan lalat juga dapat menyebarkan penyakit ini secara mekanis.

Namun, perlu diingat bahwa LSD tidak menular kepada manusia," jelasnya.

Sunita juga memberikan tips lainnya terkait usia hewan kurban yang ideal. Untuk sapi atau kerbau, usia hewan tersebut harus di atas dua tahun atau dapat ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap. Sedangkan untuk kambing atau domba, usianya harus di atas satu tahun dan juga harus memiliki sepasang gigi tetap.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 22 Juni 2023 untuk Leo, Taurus, dan Pisces: Keahlian Anda Dipuji Atasan

Selain itu, beberapa tips kesehatan lainnya adalah memastikan hewan kurban tidak terlihat kurus, memiliki ekor yang utuh, tidak ada tanda patah pada tanduk, dan tidak mengalami kerusakan pada daun telinga.

“Berjenis kelamin jantan, tidak dikebiri, dan punya dua buah zakar lengkap, karena sesuai syarat secara Islam,” katanya.

Setelah hewan kurban dipotong, penting untuk melakukan pemeriksaan pasca potong atau post mortem untuk memastikan daging kurban memenuhi syarat Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler