5 Fakta Asal Muasal Nasi Kuning, Masakan Populer yang Ada Sejak Kerajaan Hindu Kuno

24 Oktober 2023, 14:16 WIB
Ini 5 fakta asal muasal nasi kuning, masakan populer yang sudah ada sejak Kerajaan Hindu Kuno. /Instagram @dianariza31

PR DEPOK - Nasi kuning makanan yang cukup populer di Indonesia terutama ketika sedang mengadakan acara selalu ada nasi tumpeng.

 

Nasi tumpeng ini ialah nasi kuning yang dibentuk segitiga besar dengan lauk pauk yang banyak, biasanya selalu ada saat acara hajatan, khitanan, khataman, lahiran dan lain-lain.

Namun meskipun nasi kuning sangat populer, banyak yang belum mengetahui asal muasalnya.

Sebagai berikut di bawah ini asal muasal nasi kuning, yang belum di ketahui banyak orang ternyata sudah mancanegara:

Baca Juga: Rekomendasi Bakso di Pasuruan? Berikut 7 Kedai yang Cocok Dijadikan Referensi

1. Sebagai Lambang Gunung Emas

Dalam tradisi Indonesia, warna kuning pada nasi melambangkan gunung emas, kekayaan, kemakmuran, dan moralitas yang tinggi.

Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, warna kuning pada beras melambangkan emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran.

Oleh karena itu, nasi kuning sering disajikan pada acara-acara baik seperti syukuran, ulang tahun, pernikahan, dan pesta pertunangan.

Baca Juga: Barack Obama Buka Suara Soal Serangan Brutal Israel: Bisa Jadi Bumerang

Berbeda dengan orang Bali, mereka menyajikan nasi kuning dalam empat warna putih, hitam, merah dan kuning dalam bentuk kerucut menyerupai gunung yang disebut tumpengan.

2. Masakan Paling Populer Sulawesi

Menurut beberapa sumber yang di dapat varian nasi kuning paling populer Sulawesi, seperti Nasi Kuning Cakalang dari Gorontalo di Propinsi Gorontalo dan Nasi Kuning Woka dari Manado di Propinsi Sulawesi Utara.

Bergantung pada rasa unik nasi kuning, dan berbagai macam ragamnya, berikut ini adalah nasi kuning yang berbeda di setiap wilayah.

Baca Juga: 5 Bakmi di Bekasi Ini Bikin Lupa Diet, Rasanya Uenak Pol!

Seperti dari nasi kuning Ambon, Nasi Kuning Bali, Nasi Kuning Balikpapan, Nasi Kuning Banjarmasin, Nasi Kuning Gorontalo, Nasi Kuning Jawa, Nasi Kuning Manado, dan Nasi Kuning Makassar, dan juga Nasi Kuning Medan serta Nasi Kuning Palu.

3. Dikenal di Mancanegara

Di Filipina, hidangan nasi kuning ada di Mindanao, terutama di daerah Suku Maranao, yang dikenal sebagai kuning.

Makanan serupa juga ditemukan dalam makanan Sri Lanka yang dikenal sebagai kaha buth.

Baca Juga: Hampir 1 Bulan Konflik Berlangsung, Negara Ini Telah Kirim Bantuan Ke Gaza

Seperti Indonesia yang menggunakan kunyit sebagai bahan pembuatan nasi kuning, di Filipina ditambahkan serai pada nasi kuning, namun tidak menggunakan santan.

Nasi kuning merupakan masakan khas Indonesia. Hidangan ini terbuat dari nasi yang dimasak dengan kunyit, santan, dan rempah-rempah.

Penambahan bumbu dan santan membuat nasi kuning terasa lebih enak dibandingkan nasi putih.
Sajikan nasi kuning utuh dengan ikan teri, kacang tanah, empal rajungan, udang balado, urap dan sambal goreng.

4. Asal Nasi Kuning

Baca Juga: Dijamin Puas! 7 Kedai Bakso di Madiun Berikut Sajian Varian Menu yang Nikmat dan Menggoda

Menurut sejarahnya, nasi kuning merupakan masakan yang berasal dari Pulau Jawa pada saat kerajaan Hindu kuno terbentuk. Dibalik warna yang dipilih, nasi ikonik ini memiliki makna tersendiri.

Nasi kuning berasal dari berbagai sumber dan dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat yang diberikan pada saat upacara adat kepercayaan masyarakat hindu atau acara tertentu.

Selanjutnya kita bahas tentang sejarah warna yang dipilih yaitu kuning. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, warna kuning yang dipilih pada nasi ini diartikan sebagai emas yang melambangkan kekayaan dan kemakmuran. Itulah sebabnya disebut nasi kuning.

Nasi kuning awalnya hanya dapat ditemukan di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali dan Manado serta Banjar.

Baca Juga: Nama Regi Nazlah Disorot, Mantan Derry Fransakti yang Diduga Aniaya Afifah Riyad

5. Terdapat Kepercayaan Agama Hindu agar Terhindar dari Bahaya

Agama Hindu percaya bahwa banyak dewa dan dewi bersemayam di pegunungan. Pulau Jawa memiliki banyak gunung berapi dan gunung

Keberadaan nasi kuning diketahui karena umat Hindu mempersembahkan nasi kuning sebagai bentuk rasa syukur dan permohonan kepada dewa dan dewi agar terhindar dari bahaya.

Beras ini juga diartikan sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kerajaan Islam yang didirikan di tanah Jawa.***

Editor: Tesya Imanisa

Tags

Terkini

Terpopuler