Selanjutnya, mereka yang terinfeksi Covid-19 jarang diawali oleh sesak napas, melainkan lebih ke sakit kepala, meriang, tidak enak badan, demam, nyeri pada sendi, hingga kehilangan indera penciuman.
Berdasarkan data AAFA per 27 Januari 2021 tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi Covid-19 pada orang dengan penyakit asma.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) sebelumnya mencantumkan asma sedang hingga parah sebagai faktor risiko yang mungkin untuk penyakit Covid-19 yang parah. Tetapi, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Asma bukanlah faktor risiko.
Meski demikian, penderita asma harus berhati-hati ketika semua jenis penyakit pernapasan menyebar di lingkungan mereka. Terlebih saat musim flu telah tiba, para penderita Asma harus mendapatkan vaksinasi flu.
Meski demikian, AAFA melaporkan bahwa penderita asma dimungkinkan untuk tertular virus corona dan flu pada saat yang bersamaan.
Bagi penderita asma, setelah mendapatkan vaksinasi flu, dibutuhkan sekitar 2 minggu bagi tubuh untuk membangun kekebalan terhadap flu.
Lebih lanjut, AAFA juga mengingatkan, vaksinasi flu tidak akan melindungi Anda dari Covid-19.
Meskipun penderita asma tidak memiliki resiko tertinggi untuk Covid-19, tetap penting untuk mengendalikan asma.
Baca Juga: Sudah Pulang dari Rumah Sakit Usai Lewati Masa Kritis, Ashanty Minta Jangan Sepelekan Covid-19