Masalah tersebut diakibatkan karena usus telah dipenuhi dengan proporsi bakteri jahat yang lebih tinggi atau berlebihan.
Alhasil makanan yang dikonsumsi tidak dipecah atau dicerna sebagaimana mestinya, yang menyebabkan peningkatan gas dan keasaman di usus.
Maka dari itu ia menganjurkan sejumlah hal, seperti makan makanan yang bergizi untuk menjaga kesehatan usus.
“Selain makan makanan bergizi, makan tanpa gangguan, mengunyah makanan dengan baik dan secara sadar membantu proses pencernaan secara keseluruhan,” katanya.
2. Perubahan suasana hati
Menurut Minacshi Pettukola, ada hubungan kuat antara suasana hati yang rendah/depresi dan kesehatan usus.
Ia berpendapat, ketika suasana hati tidak baik, maka orang yang mengalami gangguan usus akan memilih 2 hal, yaitu menginginkan makanan yang menenangkan atau bahkan kehilangan nafsu makan.
Hal ini menurutnya disebabkan karena efek bakteri yang tidak baik dalam perut.
Maka dari itu, ia menganjurkan untuk tidur yang cukup, konsumsi makanan segar, bergerak, agar membantu pikiran dan kesehatan usus.