Pada awalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis, yang berarti ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini ternyata juga dapat menyebar dari manusia ke manusia.
Monkeypox dapat menimbulkan berbagai tanda dan gejala. Sementara beberapa orang memiliki gejala ringan, yang lain mungkin mengalami gejala yang lebih berat serta memerlukan perawatan di fasilitas kesehatan.
Diantaranya mereka yang berisiko lebih tinggi untuk penyakit yang lebih parah atau komplikasi termasuk orang-orang yang sedang hamil, anak-anak dan orang-orang dengan yang bermasalah dengan kekebalan tubuh.
Gejala monkeypox yang terjadi biasanya demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening biasanya di leher, ketiak atau selangkangan dan ruam atau lesi kulit.
Ruam ini biasanya dimulai dalam satu sampai tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini mulai berkembang dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng kemudian rontok.
Baca Juga: Cara Daftar DTKS DKI Jakarta 2022 Online Lewat HP, Buka Mulai 22 Agustus Besok!
Jumlah lesi pada satu orang dapat berkisar dari beberapa saja hingga mencapai ribuan. Ruam cenderung terkonsentrasi pada sekitar wajah, telapak tangan dan telapak kaki.
Ruam juga dapat ditemukan pada mulut, alat kelamin, dan mata. Ruam monkeypox terkadang disalah-artikan sebagai sifilis atau herpes.
Gejala biasanya berlangsung antara 2-4 minggu dan biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun pada beberapa individu, dapat menyebabkan komplikasi medis serta kematian.