شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu…” [Quran Al-Baqarah: 185].
Allah SWT mengagungkan bulan ini dengan dua hal:
Baca Juga: Siap-Siap, Menko Airlangga Siapkan Bansos 10 Kg Beras untuk 21,6 Juta Warga
Yang pertama: Allah menurunkan Alquran di bulan Ramadhan.
Alquran adalah firman Allah Ta’ala. Kitab yang paling mulia yang Ia turunkan kepada manusia. Kitab ini memuat hukum-hukumnya yang paling utama. Kitab yang Ia turunkan kepada utusan-Nya yang paling mulia dan dibaca hingga hari kiamat. Alquran ini Ia turunkan juga di malam yang paling mulia:
إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ. وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ. لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” [Quran Al-Qadr: 3].