Peristiwa Nuzulul Quran dan Makna Mendalam soal Membaca di Tengah Kehidupan Teknologi dan Digital

- 7 April 2023, 20:14 WIB
Berikut sejarah peristiwa Nuzulul Quran dan makna mendalam soal membaca di tengah kehidupan teknologi dan digital.*
Berikut sejarah peristiwa Nuzulul Quran dan makna mendalam soal membaca di tengah kehidupan teknologi dan digital.* /hmzasefaa/Pixabay/hmzasefaa

PR DEPOK - Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh Rahmat dan kemuliaan selain menjadi momen untuk menempa keimanan umat Islam dengan puasa, bulan ini mengandung peristiwa historis dan teologis dalam sejarah iman Islam yaitu Nuzulul Quran.

 

Nuzulul Quran adalah peristiwa teologis dan spiritual bagi umat Islam karena pada hari ke-17 Ramadhan Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Peristiwa historis dan teologis tersebut menjadi sejarah penting karena Al Quran menjadi pedoman hidup umat Islam di seluruh dunia.

Dalam peristiwa turunnya Al-Quran bagi umat Islam adalah pada ayat pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad SAW yaitu Al Alaq.

Baca Juga: PSS Sleman vs Bali United di BRI Liga 1, Simak Prediksi Pertandingan dan Link Live Streamingnya di Sini

Dalam surat tersebut dijabarkan bahwa Malaikat Jibril membawa Firman Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan perintah membaca.

Dalam sebuah pengajaran soal turunnya Al Quran diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW bingung karena tidak bisa membaca. Diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengucapkannya sampai 3 kali mengenai ketidakmampuannya dalam membaca.

 

Ayat tersebut selain menceritakan perintah langsung kepada Nabi untuk membaca kabar yang dibawa oleh Malaikat Jibril, ayat tersebut juga memiliki makna kepada umat Islam untuk terus belajar, khususnya melalui membaca.

Dengan demikian, ayat tersebut hendak menegaskan bahwa membaca merupakan bagian dari kehidupan agamis yang mendasar bagi umat Islam.

Baca Juga: TAYANG SETENGAH JAM LAGI! BRI Liga 1 Madura United vs Arema FC: H2H, Prediksi Skor, Link Streaming

Makna teologis dari ayat ini selaras dengan dorongan Pemerintah RI kepada masyarakat Indonesia untuk membaca dan sadar literasi.

Literasi dalam KBBI memiliki makna kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang tertentu, dan kemampuan seseorang dalam mengolah informasi dan pengetahuan.

 

Pemahaman ketiga soal literasi memberikan arti dan makna luas bahwa selain membaca informasi, masyarakat didorong untuk mengolah informasi dan pengetahuan tersebut bagi keseharian kolektif.

Artinya, semangat literasi yang mendorong setiap orang untuk meningkatkan kualitas pribadinya guna berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Juga: Ikuti Kompetisi Film Pendek Islami dan Menangkan Hadiah hingga Rp495 Juta

Selain untuk meningkatkan kualitas individual, juga termasuk mewujudkan semangat kebaikan bersama selaran dengan Firman Allah dalam Surat Al Alaq yaitu Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.

Lebih mendalam lagi, ayat ini mendorong umat Islam untuk selalu membaca dengan berpijak pada sifat-sifat Allah, khususnya yang sangat mendasar yaitu Rahman dan Rahim.

 

Alhasil, membaca apa pun dengan sifat Allah yang Rahman dan Rahim, maka akan mendorong umat Islam untuk mewujudkan kedamaian dan ketenangan dalam hidup masyarakat digital dewasa ini.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah