Seperti kasus anak laki-laki yang sedang viral di atas, yang minta dibelikan motor trail, tapi oleh ayahnya dibelikan motor matic, dan sang anak malah ngamuk dan merusak motor matic tersebut. Remaja tersebut tidak bisa mengenali ekspresi ayahnya (dari wajahnya, gesturenya, dan lain-lain) bahwa ayahnya bisa jadi, sedang tidak mempunyai cukup uang untuk membelikan motor trail, dan hanya bisa membelikan motor matic. Akan tumbuh menjadi pribadi seperti apa dia kedepannya?
4. Membiasakan melindungi yang lemah
Laki-laki fitrahnya menjadi qawwam, pemimpin dan pelindung bagi keluarganya. Bagaimana bisa menjadi qawwam, jika tidak bangga menjadi pelindung bagi yang lemah, bagaimana bisa menjadi pemimpin yang baik? Keqawawman bukan hanya masalah finansial yang banyak dan melimpah, tapi masalah proporsi untuk perlindungan.
Mendidik anak laki-laki adalah mendidik bashirah dan nalurinya untuk melindungi yang lemah. Ayah yang baik, mengerti bagaimana cara menumbuhkannya, yakni terbiasa mendahulukan orang-orang yang lemah. Maka ia akan tumbuh kuat.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Warung Bakso Paling Laris di Sumenep, Setiap Harinya Selalu Ramai
5. Membiasakan mendahulukan kepentingan orang lain, daripada diri sendiri
Menjadi qawwam, bukan hanya berkutat pada pendapatan yang melimpah ruah, tapi seberapa proporsionalnya dia memberi kepada orang lain daripada dirinya sendiri. Banyak ayah di dunia ini, yang mendahulukan kepentingan anak dan istrinya, daripada dirinya sendiri, walaupun penghasilannya tak seberapa.
Ayah yang membelikan motor bagi anak laki-lakinya, seperti kasus di atas, bukannya mendahulukan orang lain? Bukan, akan tetapi dia sedang memberikan racun pada anaknya, karena seharusnya motor tersebut bisa diperoleh sang anak dengan kerja keras dan kemandirian.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Soto di Mojokerto yang Enak, Cek Alamat Lengkapnya