Menurut WHO 20 persen kasus rabies pada manusia bersifat lumpuh, adapun gejala rabies lumpuh efeknya membutuhkan waktu yang lebih lama, orang yang terinfeksi perlahan menjadi lumpuh, koma, dan mati.
Rabies bisa tertular ke manusia melalui cakaran atau air liur setelah gigitan, namun selaput lendir atau luka terbuka juga dapat menularkan virus.
Baca Juga: Info PKH Hari Ini, Apakah Sudah Cair di 2023? Cus Akses cekbansos.kemensos.go.id
Penularan virus rabies terjadi dari hewan ke hewan dan hewan ke manusia. Sementara penularan virus dari manusia ke manusia sangat jarang.
Setelah seseorang digigit, virus menyebar melalui saraf ke otak mereka. Gigitan atau cakaran di kepala dan leher diduga mempercepat keterlibatan otak dan sumsum tulang belakang karena lokasi trauma awal. Oleh karena itu, jika leher Anda digigit, sangat penting untuk segera mencari bantuan.
Setelah gigitan, virus rabies menyebar melalui sel saraf ke otak. Begitu berada di otak, virus berkembang biak dengan cepat. Aktivitas ini menyebabkan radang otak dan sumsum tulang belakang yang parah, setelah itu orang tersebut memburuk dengan cepat dan meninggal.
Berikut hewan selain anjing yang dapat menularkan infeksi rabies pada manusia, yaitu kelelawar, musang, kucing, sapi, kambing, kuda, kelinci, berang-berang, koyote, rubah, monyet, rakun, sigung, burung kayu.
Baca Juga: BPNT Mei-Juni 2023 Kapan Cair di Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah? Simak Infonya
Jika Anda telah digigit binatang buas, segeralah pergi ke dokter dan biasanya akan diberikan suntikan pencegahan vaksin rabies untuk menghentikan infeksi sebelum gejala muncul.
Dokter akan merawat luka dengan mencucinya selama minimal 15 menit dengan sabun dan air, detergen, atau yodium.