Mengenal Apa Itu Rabies: Gejala, Cara Mencegah, dan Penularannya

- 17 Juni 2023, 15:25 WIB
Berikut gejala, cara mencegah, dan media penularan rabies, penyakit yang menular dari hewan ke manusia.*
Berikut gejala, cara mencegah, dan media penularan rabies, penyakit yang menular dari hewan ke manusia.* / Pixabay/ Nicholas_Demetriades

PR DEPOK - Kasus rabies di beberapa wilayah Indonesia, di antaranya Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami peningkatan pada tahun 2023.

 

Melansir Antaranews, diungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat, Erna Yulianti kasus gigitan rabies di Kalbar dari Januari hingga Juni 2023 terjadi sebanyak 1.775 kasus, 10 di antara korbannya meninggal dunia.

Ditengah peningkatan penyakit tersebut, penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa itu rabies, mulai dari gejala, cara mencegah, dan penularannya.

Mengutip situs yenkes.kemkes.go.id, rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Baca Juga: Mason Greenwood Kembali, Nama David de Gea Tidak Masuk Skuad Manchester United Musim Depan

Infeksi penyakit tersebut ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera.

Di Indonesia rabies dikenal juga dengan sebutan “penyakit anjing gila”. Rabies disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat (SSP), khususnya otak.

 

Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies.

Tidak hanya hewan liar, binatang peliharaan di rumah juga beresiko menularkan infeksi rabies.

Baca Juga: Nikmati 10 Tempat Makan Sate Enak dan Maknyus di Mataram Lengkap dengan Alamatnya

Setelah seseorang digigit, virus menyebar melalui saraf ke otak. Gigitan atau cakaran di kepala dan leher diduga mempercepat keterlibatan otak dan sumsum tulang belakang karena lokasi trauma awal.

Oleh karena itu, jika leher Anda digigit, sangat penting untuk segera mencari bantuan.

 

Periode antara gigitan dan timbulnya gejala disebut masa inkubasi. Biasanya dibutuhkan 3 minggu sampai 3 bagi seseorang untuk mengembangkan gejala rabies setelah tertular infeksi, menurut CDC.

Namun, masa inkubasi juga bisa beragam dari 1 minggu sampai 1 tahun menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Peringkat Reputasi Anggota Boy Group K-pop Bulan Juni 2023, yuk Cek Siapa Urutan Pertama?

Gejala awal rabies mirip flu, termasuk demam, kelemahan otot, kesemutan dan mungkin juga merasa terbakar di tempat gigitan.

Saat virus terus menyerang SSP, penyakit dapat berkembang menjadi dua jenis yaitu rabies ganas dan rabies lumpuh.

 

Orang yang menderita rabies ganas akan menjadi hiperaktif, bersemangat dan mungkin menunjukkan perilaku yang tidak menentu.

Gejala lain jenis tersebut meliputi:

Baca Juga: 6 Langkah Cerdas Cegah Penyakit Rabies

insomnia
kecemasan
agitasi
kebingungan
halusinasi
kelebihan air liur atau berbusa di mulut
masalah menelan
takut air.

Sementara itu, rabies lumpuh membutuhkan waktu lebih lama untuk masuk. Orang dengan infeksi perlahan menjadi lumpuh , akhirnya akan koma dan mati.

 

Berikut cara mengecah penularan rabies:

1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.

Baca Juga: Apa Itu Rabies? Mengapa Tidak Ada Obatnya? Ketahui Fakta Berikut

2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri.

3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.

 

4. Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing.

5. Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.

Baca Juga: 10 Warung Bakso di Medan yang Terkenal Nikmat dan Populer

6. Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk kedalam rumah.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah