Network
Di kitab tersebut dijelaskan bahwa diantara puasa yang sunah muakad adalah puasa hari Arafah (9 Dzulhijah), puasa Senin Kamis, puasa 6 hari pada bulan Syawal, puasa Tasua (9 Muharram), puasa Asyuro (10 Muharram) dan puasa Ayamil Bidh (puasa 3 hari pada tengah bulan).
Dalil tentang puasa Tasua dan Asyuro juga tertuang dalam hadits berikut:
روى عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قال : حِينَ صَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ يَوْمٌ تُعَظِّمُهُ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا كَانَ الْعَامُ الْمُقْبِلُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ صُمْنَا الْيَوْمَ التَّاسِعَ قَالَ فَلَمْ يَأْتِ الْعَامُ الْمُقْبِلُ حَتَّى تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . رواه مسلم
“ Diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Abbas RA ia berkata ketika nabi berpuasa pada 10 Muharram dan memerintahkan untuk melakukan puasa tersebut, kemudian para sahabat berkata “ wahai Rasulallah sesungguhnya hari itu (Asyuro) adalah hari yang di agungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani”. Kemudian nabi bersabda jika kita masih hidup sampai tahun depan maka kita akan berpuasa pada hari ke sembilan (Tasua). Ibnu Abbas berkata sebelum bertemu tahun depan nabi terlebih dahulu meninggal dunia. HR. Muslim.
Tata cara pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura layaknya puasa Ramadhan yakni menahan lapar dan haus serta segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga matahari terbenam.
Baca Juga: Anies Baswedan Cerita Politik pada Susi Pudjiastuti, Sinyal Dilirik Jadi Bacawapres?
Selanjutnya sebelum melaksanakan puasa Tasua dan Asyura juga diawali dengan membaca niatnya.
Niat puasa Tasua dan Asyura dianjurkan agar dibaca saat malam hari. Namun jika lupa, diperbolehkan melafalkan pagi hari sebelum matahari tergelincir.
Berikut bacaan niat puasa Tasua 9 Muharram bahasa Arab, latin, dan artinya:
