Sejarah Hari Asyura, dari Puasa Yahudi sampai Hari Karbala

- 27 Juli 2023, 10:02 WIB
Ini sejarah Hari Asyura, dari Puasa Yahudi sampai Hari Karbala.
Ini sejarah Hari Asyura, dari Puasa Yahudi sampai Hari Karbala. /Unsplash/Ali Fekri

PR DEPOK – Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam. Pada bulan ini, ada salah satu hari penting, yaitu Hari Asyura. Ingin tahu bagaimana sejarah dan Hari Asyura? Mari simak artikel di bawah ini.

 



Hari Asyura jatuh setiap 10 Muharram pada penanggalan hijriah, yang merupakan momen istimewa bagi umat Islam. Pada Muharram 1445 H tahun ini, jadwal hari Asyura jatuh pada 28 Juli 2023. Pada hari ini umat muslim dianjurkan berpuasa, karena di dalamnya terdapat beberapa keutamaan.

Keutamaan pertama adalah keutamaan umum pada bulan haram. Ada empat bulan haram, yakni Muharram, Zulkaidah, Zulhijjah, dan Rajab. Pahala bagi amal baik pada empat bulan itu akan dilipatgandakan sebagaimana disebutkan dalam surah At-Taubah ayat 36:

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah [ketetapan] agama yang lurus,”

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini Kamis, 27 Juli 2023: Tekanan Kerja yang Berlebih dan Kehilangan Uang

Kedua, keutamaan yang khusus bagi hari Asyura. Dalam riwayat Abu Daud disebutkan bahwa puasa Asyura dapat menggugurkan dosa selama satu tahun penuh. Tidak hanya itu, puasa Asyura juga merupakan puasa yang agung karena derajatnya setingkat di bawah puasa Ramadan, sebagaimana sabda Nabi Muhammad:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah [puasa] di bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam,” (H.R. Muslim dan An-Nasa’i).

Halaman:

Editor: Tesya Imanisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x