Contoh Teks Khutbah Jumat tentang Perundungan: Ini 3 Istilah Bullying yang Dilarang dalam Islam

- 5 Oktober 2023, 20:33 WIB
Berikut ini merupakan contoh teks khutbah Jumat yamg membahas tentang perundungan, ada 3 istilah bullying yang dikenal dalam Islam.
Berikut ini merupakan contoh teks khutbah Jumat yamg membahas tentang perundungan, ada 3 istilah bullying yang dikenal dalam Islam. /Pixabay/jdblack/

PR DEPOK - Berikut ini akan dibagikan contoh teks khutbah Jumat tentang perundungan dengan tema "3 Istilah Bullying yang Dilarang dalam Islam". Dengan tegas dijelaskan bahwa Islam melarang perundungan dalam bentuk apapun.

Dalam contoh teks Khutbah Jumat ini akan disampaikan bagaimana tegasnya Islam melarang segala bentuk perundungan, apalagi jika tindakan tersebut terjadi di lingkungan sekolah.

Dalam Islam, perundungan atau bullying dikenal dengan tiga istilah berbeda, yakni istihza, sakhr, dan talmis, yang akan dijelaskan dalam contoh teks Khutbah Jumat berikut ini, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman NU Online.

Baca Juga: Dijamin Maknyus! Ini 6 Rekomendasi Sate Padang di Kota Depok

Khutbah Jumat: Perundungan adalah Perbuatan yang Dilarang dalam Islam

الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ

Para jamaah yang dikasihi oleh Allah SWT,

Belakangan ini, kita sering mendengar tentang situasi di mana anak-anak di sekolah menjadi korban perilaku bullying. Tentu saja, berita ini membuat kita merasa sedih dan prihatin, terutama bagi mereka yang percaya pada pentingnya pendidikan sekolah.

Penting untuk diingat oleh semua jamaah bahwa perilaku ini berasal dari individu tertentu, dan tidak dapat digeneralisasi untuk semua sekolah di Indonesia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, dan Sagitarius Besok, 6 Oktober 2023: Waktu akan Menyembuhkan Semua Luka

Dari peristiwa ini, kita harus menyadari bahwa perilaku perundungan tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah. Ini dapat terjadi di berbagai tempat dan institusi di negara kita, termasuk institusi pendidikan, perkantoran, dan lainnya.

Peristiwa-peristiwa ini mengingatkan kita bahwa perilaku perundungan yang terjadi di negara kita merupakan refleksi dari akhlak masyarakat kita yang semakin memudar. Ini adalah masalah yang perlu kita perbaiki.

Jelas bahwa tindakan perundungan bukan hanya berdampak psikologis, tetapi juga dapat berdampak fatal, bahkan bisa merenggut nyawa. Banyak korban yang menderita trauma dan depresi setelah mengalami perundungan, terutama jika mereka merasa tidak ada yang peduli.

Perundungan dapat melibatkan perilaku agresif seperti kekerasan fisik dan juga tindakan psikologis seperti mengucilkan, mengejek, atau mempermalukan di depan umum. Biasanya, perundungan dilakukan oleh individu yang lebih senior, lebih kuat, atau memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada korban.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Bakso di Singaparna Paling Mantap dan Siap Menggoyang Lidah

Para jamaah yang dirahmati oleh Allah SWT,

Dalam Al-Quran, terdapat setidaknya tiga istilah yang dapat diidentifikasi sebagai bentuk perundungan. Ini bukanlah sikap yang sesuai dengan ajaran Islam, dan tentu saja, Allah melarangnya.

Pertama, ada istihza, yang berarti mengolok-olok, seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 14.

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ

Artinya: “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: Kami telah beriman. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok” (QS Al-Baqarah :14).

Baca Juga: 7 Rekomendasi Mie Ayam Terdekat di Singaparna yang Rasanya Super Enak

Kedua, ada sakhr, yang berarti merendahkan dan mengejek, seperti yang terjadi pada umat Nabi Nuh yang mengejeknya saat dia membuat bahtera.

Ketiga, ada talmiz, yaitu saling mencela, seperti yang disebutkan dalam Surah Al-Hujurat ayat 11, yang artinya sebagai berikut.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah sebutan yang buruk, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS al-Hujurat: 11).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok Jumat, 6 Oktober 2023: Selamat, Penghasilan Kamu Meningkat!

Saudara-saudara seiman,

Ketiga bentuk perundungan seperti yang disebutkan di atas, yaitu mengolok-olok, mengejek, dan mencela, sangat dilarang, terutama dalam Islam. Hadis mengajarkan kita untuk berhati-hati dengan kata-kata kita sehingga tidak menyakiti orang lain.

Nabi Muhammad SAW juga mengingatkan kita untuk menjauhi kekerasan fisik terhadap orang lain dan untuk tidak sembrono dalam menghakimi orang lain.

Para jamaah yang dikasihi oleh Allah SWT,

Kita harus berusaha untuk menghindari tindakan perundungan. Kita harus menunjukkan kasih sayang kepada yang lebih muda, melindungi mereka, mengajarkan kebaikan, dan memberikan nasehat dengan baik jika mereka berbuat kesalahan.

Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Resmi Mengundurkan Diri

Sebaliknya, yang lebih muda harus menghormati yang lebih tua, menghormati mereka yang lebih senior, dan menjadikan mereka teladan. Kita semua harus menghindari mengolok-olok atau mencela orang lain.

Apabila kita semua bersama-sama sadar akan pentingnya sikap ini dalam masyarakat kita, maka hidup kita akan lebih damai dan perundungan akan menjadi hal yang tidak ada di antara kita.

Demikian, contoh teks Khutbah Jumat tentang perundungan atau bullying, merupakan tindakan yang dilarang dalam Islam.***

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah