Network
PR DEPOK - Cuaca panas esktrem merupakan cuaca yang berubah secara drastis dalam kurun waktu tertentu. Fenomena cuaca panas terik ini terjadi dibeberapa daerah Indonesia dan diprediksi masih berlangsung hingga bulan Oktober.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan bahwa fenomena cuaca panas terik dapat dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer. Dimana kondisi dinamika atmosfer ini memiliki kondisi adanya cuaca cerah yang panas dengan minimnya tingkatan pertumbuhan awan.
Kemudian, dengan adanya gerak semu matahari yang sekarang ini berada di wilayah utara ekuator dapat menjadi salah satu faktor penyebabnya. Melansir dari laman resmi BMKG, suhu maksimum yang tertera pada hasil pengamatan BMKG periode bulan September 2023.
Baca Juga: 5 Soto di Klaten yang Rasanya Enak, Kamu Pernah Coba?
Yaitu suhu panas terjadi cukup tinggi dengan kisaran suhu mulai dari 35 - 38°C pada siang hari. Kemudian, suhu panas maksimum tertinggi selama periode tersebut mencapai 38°C.
Menurut catatan BMKG, pada kawasan Jabodetabek suhu panas terjadi pada kisaran angka 35 hingga 37.5°C. Kemudian, terdapat dua faktor yang membuat sejumlah wilayah menjadi panas terik, yaitu fenomena kemarau kering atau disebut El Nino dan fenomena gerak semu matahari.
Maka masyarakat yang masih beraktivitas diluar rumah dihimbau untuk menjaga atau memproteksi diri dari paparan sinar matahari yang membuat cuaca panas menjadi terik.
Cuaca panas ekstrem ini dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), cepat merasa kelelahan, dan munculnya berbagai penyakit lainnya.
