Merasa Bebas Konsumsi Makanan Bukan Pemicu Kanker? Ahli Gizi Sebut Potensi Obesitas Berujung Kanker

- 8 September 2020, 16:58 WIB
Ilustrasi menjaga pola makan untuk mencegah risiko kanker.
Ilustrasi menjaga pola makan untuk mencegah risiko kanker. /PIXABAY

PR DEPOK - Aktivitas yang padat sering kali membuat sebagian orang tidak terlalu memperhatikan pola hidupnya sehingga bisa memicu timbulnya risiko yang buruk bagi kesehatan tubuh.

Seorang ahli gizi dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi Jakarta, Dr dr Samuel Oetoro MS SpGK mengatakan bahwa pola hidup masyarakat yang salah tersebut berpotensi menjadi pemicu munculnya risiko terkena penyakit kanker.
 
Lebih lanjut Samuel mengungkapkan, sebuah penelitian yang baru-baru ini dilakukan menemukan kanker disebabkan oleh faktor yang beragam, tetapi pemicu terbesarnya adalah kesalahan pola hidup yang tidak teratur.

"Penelitian terakhir penyebab kanker memperlihatkan multifaktor, namun sebagian besar memang karena pola hidup yang salah," tutur Samuel saat menjadi narasumber dalam agenda diskusi yang diselenggarakan di Jakarta dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Waspadai 10 Tanda dan Gejala Alzheimer Berikut, Penyakit yang Rentan Menyerang Kelompok Lansia

Menurutnya jika masyarakat telah memahami faktor pemicu kanker, maka sudah seharusnya meninggalkan aktivitas yang bisa menurunkan kondisi kesehatan serta merubah pola hidup menjadi lebih teratur sehingga tubuh senantiasa sehat dan bugar.

Samuel menyebut, agar terhindar dari risiko berbagai penyakit, tubuh tidak cukup hanya sekadar sehat tetapi juga harus bugar.

"Anda tidak cukup hanya sehat, tapi juga harus bugar agar terhindar dari penyakit," ujar Samuel.

Pola hidup yang sehat dan bugar dapat dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang menyehatkan, sehat dalam berpikir, sehat dalam beristirahat, sehat dalam beraktivitas, serta didukung lingkungan yang juga sehat.

Samuel menilai, selama ini masyarakat hanya cenderung melihat jenis makanan berdasarkan klasifikasi pemicu timbulnya kanker.

Padahal menurutnya makanan yang boleh dikonsumsi dan termasuk ke dalam jenis yang tidak memicu kanker juga harus karena dapat memicu obesitas. Obesitas itulah yang kemudian bisa berujung pada kanker serta penyakit lainnya.

Baca Juga: Masuk Golongan Rentan Terhadap Covid-19, Studi Ungkap 75 Persen Kematian Lansia Disertai Demensia

Ahli gizi tersebut juga memberikan imbauan khusus kepada para wanita yang memiliki berat badan berlebih atau masuk dalam kategori obesitas karena terdapat ancaman yang dapat mengganggu kesehatan tubuh salah satunya kanker payudara.

Selain memperhatikan jumlah makanan, baik wanita maupun pria di semua kategori umurpun diharuskan mengatur waktu makan agar fungsi organ tubuh juga terjaga dengan baik.

"Kemudian memperhatikan jam makan, jangan ada yang terlewatkan atau telat apabila sudah jadwalnya makan," ujar Samuel.

Samuel mengungkapkan cara sederhana untuk menekan risiko terkena kanker salah satunya mengendalikan pola makan, dengan menghindari konsumsi karbohidrat berlebih karena dapar memicu naikya kadar gula darah secara drastis. Terlebih gula merupakan salah satu bahan makanan pemicu kanker saat dikonsumsi secara berlebihan.

"Gula dan tepung merupakan contoh bahan yang mengandung karbohidrat sederhana," tutur Samuel.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x