PR DEPOK - Psikologi Cinta semakin marak usai istilah love language viral. Ya, cinta merupakan anugerah yang diberikan kepada Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap manusia. Perasaan cinta yang timbul dapat mempengaruhi emosi, sosial, hingga aspek kognitif seseorang.
Menurut beberapa ahli, cinta sendiri merupakan sebuah emosi yang terbentuk dari tiga faktor utama, yaitu perhatian, kasih sayang, dan keintiman. Rasa sayang yang timbul karena cinta biasanya ditujukan kepada seseorang secara konstan. Perasaan cinta sendiri juga biasa diikuti dengan tindakan positif untuk memberikan kasih sayang kepada orang tersayang.
Cinta sendiri bisa ditujukan kepada siapa saja, seperti teman, keluarga, hingga pasangan. Maka dari itu, ilmuwan melakukan beragam penelitian untuk mempelajari cinta melalui ilmu psikologi.
Ternyata ada sederet istilah psikologi tentang percintaan. Apa saja? Inilah 7 istilah percintaan dalam psikologi sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, mana yang cocok menggambarkan kondisi kamu saat ini?
Istilah Psikologi Cinta
Ludus
Ludus merupakan cinta sesaat. Biasanya dirasakan pada pasangan muda saat melalukan PDKT pertama kali. Cinta pada ludus menggambarkan cinta yang menyenangkan, memiliki sifat menggoda, serta berfokus pada keseruan. Orang yang sedang berada pada fase ludus ini biasanya menunjukkan cinta yang membara, suka bermain dengan perasaan, dan tidak serius dalam suatu hubungan.
Ludus sendiri dapat diartikan sebagai cinta monyet sehingga fase hubungan pada ludus ini tidak bertahan lama.
Baca Juga: KJP Plus Februari 2024 Kenapa Belum Cair? Cek Status Penerimanya di kjp.jakarta.go.id
Pragma
Pragma merupakan kebalikan dari ludus. Cinta yang tumbuh pada pragma timbul setelah bertahun-tahun bersama. Pasangan pragma tidak suka mengumbar dan hal yang terbelit-belit pada hubungan mereka. Komitmen, kebutuhan, kewajiban, kecocokan, masa depan, dan kejadian tertentu menjadi faktor timbulnya cinta pada pragma. Biasanya jenis cinta ini dapat ditemukan pada orang tua atau kakek nenek yang sudah lama menikah.