Rahasia Tersembunyi Situs Kalitaman: Jejak Candi Terlantar di Lereng Gunung Ungaran

- 21 Februari 2024, 13:05 WIB
Gunung Ungaran
Gunung Ungaran /Tangkap layar Instagram @tsura975

PR DEPOK - Di kawasan Wujil, Bergas, Semarang, ditemukan Situs Kalitaman yang menarik perhatian karena reruntuhan batu yang konon merupakan pembentuk candi. Bukit Gerumbul menjadi tempat di atasnya terdapat sisa-sisa sejarah ini.

Yoni, yang kini terpisah menjadi dua bagian, serta umpak besar menjadi pemandangan umum di sini. Tidak jauh dari sana, batu-batu candi berserakan, dan jejak pahatan pada batu besar juga terlihat jelas.

Situasi ini memunculkan dugaan bahwa mungkin di tempat ini pernah direncanakan pembangunan sebuah candi, namun proyek tersebut entah mengapa tidak pernah selesai. Ada juga pendapat lain yang mengindikasikan bahwa mungkin situs ini dulunya adalah bengkel pembuatan ornamen candi pada masa lampau.

Baca Juga: 7 Bakso di Banyuwangi yang Paling Recommended, Rasanya Terkenal Nikmat dan Murah Meriah!

Kabupaten Semarang, kaya akan peninggalan sejarah dan budaya, memang menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi. Desa Wujil, yang berada di lereng Gunung Ungaran, memiliki warisan berharga dari masa prasejarah, seperti meja batu, lingga, dan yoni.

Benda-benda ini kemungkinan besar berasal dari era Hindu-Buddha, kisaran abad ke-7 hingga ke-15 Masehi, dengan Kerajaan Mataram Kuno sebagai pendorong utama perkembangan budaya.

Banyak batu-batuan yang disusun secara sengaja di sekitar area ini, menambah kesan misteri dan keunikan tempat ini.

Baca Juga: Tidak Bisa Mendaftar Antrian KJP Pasar Jaya 2024, Kenapa? Simak Penyebabnya

Salah satu yang menarik adalah dua batu umpak yang berdekatan, yang ternyata jika disusun akan membentuk sebuah yoni yang cukup besar. Selain itu, tumpukan batu lainnya yang berserakan menunjukkan bahwa tempat ini mungkin dulunya merupakan lokasi sebuah candi atau tempat pembuatan berbagai bagian candi.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah