Rahasia dan Keutamaan Malam Lailatul Qadar: Pintu Keberkahan yang Tersembunyi

- 25 Maret 2024, 19:10 WIB
Keutamaan malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al-Qur'an, di mana surah Al-Qadr menyatakan keagungan dan kemuliaannya.*
Keutamaan malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al-Qur'an, di mana surah Al-Qadr menyatakan keagungan dan kemuliaannya.* /Freepik/sketchepedia

PR DEPOK - Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Di dalam bulan suci Ramadhan, malam ini memiliki makna istimewa yang melebihi seribu bulan. Keutamaan malam ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, di mana surah Al-Qadr menyatakan keagungan dan kemuliaannya.

Malam Lailatul Qadar adalah momen yang dipenuhi dengan rahmat, pengampunan, dan berkah dari Allah SWT. Hal ini membuatnya menjadi waktu yang sangat dinanti-nantikan dan diharapkan oleh umat Islam.

Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui secara pasti, umat Islam diajak untuk mencari malam tersebut di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan, terutama pada malam ganjil.

Karena keistimewaannya yang luar biasa, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan ketakwaannya selama bulan Ramadhan, khususnya di malam-malam terakhir.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Menyenangkan dan Seru di Kabupaten Sumedang yang Wajib Anda Kunjungi

Mereka diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amal ibadah seperti shalat, dzikir, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan memperbanyak doa.

Ada beberapa pemaknaan terhadap istilah "lailatul qadar". Pertama, disebut sebagai malam yang mulia (al-Adzhomah), kedua, sebagai malam ketentuan (al-hukm), dan ketiga, sebagai malam kesempitan (al-dhayyiqu).

Dari ketiga makna tersebut, yang paling sesuai adalah pertama dan kedua, menggambarkan keutamaan dan ketentuan yang terjadi pada malam tersebut.

Rasulullah SAW memberikan contoh bagaimana menyambut malam lailatul qadar. Beliau memperbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah SWT, terutama di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Baca Juga: 7 Mie Ayam Paling Viral dan Nikmat di Cilacap yang Sayang Banget Kalo Nggak Dicoba, Berikut Alamatnya

Hadis riwayat Al Bukhari menggambarkan bagaimana Rasulullah memilih untuk fokus pada ibadah dan membangunkan keluarganya untuk ikut beribadah di malam-malam terakhir Ramadhan.

Menurut Ibnu Bathal, malam lailatul qadar terjadi pada salah satu malam di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Untuk mengisi malam-malam tersebut, Imam An-Nawawi merekomendasikan beberapa amalan yang sangat dianjurkan, seperti berdoa dengan kalimat "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni", serta beritikaf di masjid untuk memperbanyak penghambaan kepada Allah SWT.

Aisyah RA juga menggambarkan intensitas ibadah Rasulullah SAW di sepuluh hari terakhir Ramadhan, terutama saat beri'tikaf.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Lansia Jakarta atau KLJ 2024, Cukup Siapkan Berkas Ini dan Lansia Bisa Terima Rp600.000

Rasulullah SAW memulai beri'tikaf setelah shalat subuh di hari kedua puluh Ramadhan, memperbanyak dzikir dan shalat sunnah sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.

Dengan memperbanyak ibadah dan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, umat Islam dapat lebih dekat dengan lailatul qadar dan meraih berkah serta keutamaannya.

Oleh karena itu, disarankan untuk mengisi malam-malam di sepuluh terakhir bulan Ramadhan dengan ibadah yang khusyuk, sehingga tidak ada satu malam pun yang terlewatkan tanpa memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Semoga dengan itu, umat Islam dapat mendapatkan keberkahan dan kemuliaan di malam lailatul qadar. ***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah