Network
PR DEPOK - Setelah selesai menjalankan ibadah puasa sebulan penuh dibulan ramadhan, umat muslim di seluruh dunia akan melaksanakan sholat idul fitri yang dilaksanakan mulai dari sejak matahari terbit sampai masuk waktu dzuhur.
Syarat dan rukun shalat idul fitri sama dengan shalat fardhu pada umumnya. Namun, ada beberapa tambahan teknis yang sifatnya sunnah.
Selain dikerjakan dengan cara berjamaah, sholat idul fitri juga bisa dikerjakan sendiri di rumah. Hal itu mengutip dari kitab Al Umm, kitab induk Imam syafi’i yang disampaikan oleh murid Imam Syafi’i, Imam Al Muzani, bahwa shalat idul fitri boleh dikerjakan sendirian di rumah.
Hukum Shalat Idul Fitri
Baca Juga: BLT Mitigasi Risiko Pangan Cair Lewat Apa, Bank Himbara atau Kantor Pos? Berikut Penjelasannya
Mengutip laman resmi Kemenag Sumsel, Ada tiga pendapat mengenai Hukum shalat idul fitri itu sendiri. Pendapat pertama hukumnya Sunnah Muakkad atau sangat dianjurkan, ini pendapat Imam Malik dan Imam Syafi’i
Pendapat kedua hukumnya Fardhu Kifayah, ini pendapat dari Imam Hanbali.
Pendapat ketiga hukumnya wajib bagi setiap muslim laki-laki, pendapat ini merupakan pendapat Imam Hanafi.
Ada sedikit perbedaan antara shalat idul fitri dengan shalat idul adha dalam hal waktu pelaksanaannya. Shalat idul adha dianjurkan untuk mengawalkan waktu pelaksanaannya karena untuk memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat yang hendak berkurban selepas serangkaian shalat idul adha.
Baca Juga: Agar Mudik Lancar, Intip 5 Aplikasi Daring tuk Temani Perjalanan ke Kampung Halaman
Sementara untuk pelaksanaan shalat idul fitri disunnahkan untuk memperlambatnya. Hal itu dikarenakan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat yang belum menunaikan zakat fitrah.
