Puasa Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha Banyak Keutamaannya, Ini Panduan Praktisnya

- 8 Juni 2024, 11:20 WIB
Keutamaan, niat, dan jadwal puasa 1-9 Dzulhijjah Amalan istimewa untuk menyambut bulan suci.
Keutamaan, niat, dan jadwal puasa 1-9 Dzulhijjah Amalan istimewa untuk menyambut bulan suci. /

PR DEPOK - Bulan Dzulhijjah menandai waktu penting dalam agama Islam, terutama dengan keberadaan dua puasa sunnah yang amat dihormati: Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dan Arafah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, bulan yang penuh berkah, terutama bagi mereka yang menunaikan ibadah haji. Puasa Tarwiyah jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, sementara Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Puasa Tarwiyah menjadi langkah awal dalam rangkaian ibadah haji, ketika para jamaah haji mulai bersiap-siap untuk wukuf di Arafah. 

Sementara Puasa Arafah memberikan tambahan kekuatan fisik dan spiritual kepada para jamaah haji sebelum melaksanakan rukun haji. Puasa Tarwiyah juga dianggap dapat menghapus dosa-dosa selama setahun sebelumnya.

Baca Juga: Rekomendasi TOP 5 Hotel Termurah di Kota Sawahlunto, Yuk Cek Info Lengkapnya di Sini!

Orang yang menjalankan Puasa Tarwiyah dan Arafah mereka akan mendapatkan pahala yang besar, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Ayub. Hal ini berdasarkan riwayat Abu Hurairah dalam kitab Nuzhah Al-Majalis wa Muntakhab Al-Nafais:

"Barangsiapa berpuasa pada hari Tarwiyah, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala kesabaran Nabi Ayub Alaihissalam atas musibah yang menimpanya. Barangsiapa berpuasa pada hari Arafah, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya seperti pahala Nabi Isa Alaihissalam,".

Puasa Arafah, di sisi lain, dilaksanakan bersamaan dengan para jamaah haji yang melakukan wukuf di Padang Arafah. Ini dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, satu hari sebelum Idul Adha, dan dianjurkan bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji. Bagi para jamaah haji, berpuasa pada hari Arafah tidak disunnahkan.

Puasa Arafah dijanjikan untuk menghapus dosa selama dua tahun, termasuk dosa-dosa kecil. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim:

Baca Juga: Lagi di Denpasar Bali? Ini 8 Tempat Wisata Alam yang Masih Terjaga Asrinya

"Nabi ditanya tentang puasa hari Arafah. Maka nabi menjawab, 'Menghapuskan dosa satu tahun yang lalu dan yang akan datang.'' (HR Muslim).

Selain itu, orang yang menjalankan Puasa Arafah akan dibebaskan dari siksaan neraka. "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari api neraka, lebih banyak daripada pada Hari Arafah," (HR Muslim).

Panduan Praktis untuk Puasa Tarwiyah dan Arafah

Setelah memahami lebih dalam tentang Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah, penting untuk mengetahui panduan praktis dalam menjalankannya, mulai dari niat, sahur, hingga berbuka puasa.

Baca Juga: Info Lengkap 7 Bakso Paling Enak di Kota Sawahlunto, Yuk Intip Alamat dan Nomor Teleponnya di Sini!

  1. Niat Puasa Tarwiyah dan puasa Arafah

Sebelum memulai Puasa Tarwiyah dan Arafah, penting untuk membuat niat (doa puasa) dengan sungguh-sungguh. Tanpa niat, segala amalan menjadi tidak sah.

Berikut adalah doa niat Puasa Tarwiyah:

"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala." (Saya niat berpuasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'ala).

Sementara niat untuk Puasa Arafah adalah sebagai berikut:

Baca Juga: 7 Rekomendasi Restoran Live Seafood di Bandung, Rasakan Nikmatnya Olahan Ikan Segar

"Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta'ala." (Saya niat berpuasa sunnah Arafah karena Allah ta'ala).

  1. Sahur

Sahur juga merupakan sunnah Rasulullah SAW. Sahur bertujuan untuk memberi kekuatan tubuh kepada orang yang berpuasa, agar dapat menahan lapar dan haus.

Selain itu, waktu sahur juga merupakan waktu yang penuh berkah untuk berzikir, istighfar, dan berdoa. Sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW:

"Makanlah sahur, karena dalam sahur terdapat berkah," (HR Bukhari).

Baca Juga: Daftar 7 Hotel Terbaik di Payakumbuh, Yuk Cek Alamat dan Nomor Teleponnya di Sini!

  1. Menahan Diri dari Perbuatan Buruk

Selama menjalankan puasa, penting untuk menahan diri dari perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa, seperti marah, berbohong, berkata-kata kasar, dan lain sebagainya.

  1. Berbuka Puasa

Segeralah berbuka puasa ketika azan Maghrib berkumandang, dengan membaca doa berbuka puasa:

"Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa 'ala rizqika aftartu. Birrahmatika ya arhamar rahimin."

Baca Juga: 7 Rumah Makan Paling Mantap di Kota Jambi, Yuk Cek Info Lengkapnya di Sini

"Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan kepada-Mu aku berbuka. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

Dengan memahami lebih dalam tentang Puasa Tarwiyah dan Arafah serta mengikuti panduan praktis di atas, semoga kita bisa meraih manfaat dan hikmah dari ibadah puasa sunnah ini. Amin.

Di tengah-tengah pelaksanaan ibadah, Islam menekankan pentingnya beramal dengan tulus dan tanpa mengharapkan imbalan, yang akan membawa keberkahan di sisi Allah SWT. Baik Infak maupun Sedekah memiliki makna yang penting dalam kehidupan beragama.***

Editor: Dini Novianti Rahayu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah