Network
PR DEPOK - Gangguan kepribadian antisosial sering kali berdampak signifikan pada kemampuan seseorang dalam hidup, sehingga menyulitkan mereka dalam menghadapi berbagai aspek kehidupan.
Menurut DSM-5, kondisi ASPD dapat mengakibatkan penahanan, cedera, atau kematian karena tindakan yang merugikan atau kriminal. Hal ini mempengaruhi kemampuan individu untuk bekerja dan memelihara hubungan.
Gangguan kepribadian antisosial juga berpotensi menimbulkan kerugian bagi teman, anggota keluarga, rekan kerja, dan orang asing yang mungkin dirugikan oleh tindakan orang tersebut.
Kebanyakan penderita ASPD tidak mencari bantuan sendiri dan intervensi kemungkinan besar hanya terjadi karena masalah hukum.
Melansir VeryWellMind, penelitian menunjukkan bahwa mereka yang memiliki pandangan terbaik adalah mereka yang memiliki dukungan sosial yang lebih kuat serta ikatan pasangan dan keluarga yang lebih baik.
Jika Anda memiliki orang tercinta yang mengidap ASPD, mungkin ada baiknya Anda berbicara dengan ahli kesehatan mental.
Ahli kesehatan mental dapat membantu Anda mempelajari keterampilan mengatasi masalah yang akan membantu Anda menetapkan batasan untuk melindungi diri Anda dari bahaya.
Terapi kelompok dan kelompok pendukung juga dapat menjadi sumber dukungan dan informasi yang bermanfaat.
Seperti diketahui, gangguan kepribadian antisosial, terkadang disebut sosiopati, adalah suatu kondisi kesehatan mental di mana seseorang secara konsisten tidak menghargai benar dan salah serta mengabaikan hak dan perasaan orang lain.
Baca Juga: 4 Hotel Terkenal di Samarinda, Kamarnya Luas dan Nyaman Lokasi Dekat dengan Mall
Dilansir dari Mayoclinic, orang dengan gangguan kepribadian antisosial cenderung dengan sengaja membuat orang lain marah atau kesal dan memanipulasi atau memperlakukan orang lain dengan kasar atau dengan ketidakpedulian yang kejam. Orang ASPD biasanya kurang menyesal atau tidak menyesali perilakunya.
Orang dengan gangguan kepribadian antisosial seringkali melanggar hukum dan menjadi penjahat.
Orang ASPD mungkin berbohong, berperilaku kasar atau impulsif, dan mempunyai masalah dengan penggunaan narkoba dan alkohol. Mereka mengalami kesulitan secara konsisten memenuhi tanggung jawab yang berkaitan dengan keluarga, pekerjaan atau sekolah.***
