Targetkan PM yang Kunjungi Kota, Bom Bunuh Diri Tewaskan 10 Orang dan 20 Lainnya Luka-Luka

19 Desember 2020, 10:42 WIB
Ilustrasi ledakan bom./ /

PR DEPOK - Sebuah bom bunuh diri meledak di tengah massa yang rencananya akan dijumpai oleh perdana menteri negara Somalia.

Setidaknya 10 orang tewas pada Jumat, 18 Desember 2020, bertepat di sebuah kota di negara bagian Galmudug, Somalia, demikian menurut otoritas keamanan setempat.

Saat peristiwa terjadi, Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble sedang dalam perjalanan untuk berbicara kepada massa tersebut di sebuah stadion di kota Galkayo yang terletak di bagian tengah Somalia.

Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Tiba di Indonesia, Ini Permintaan Sekjen Perisai ke Pemerintah Soal Vaksin Sinovac

Di lokasi sudah terdapat banyak penduduk dan petugas keamanan yang berkumpul untuk menyambut PM Mohamed Hussein sebelum ledakan terjadi,

Hal itu dikatakan oleh kantor keamanan negara setempat dalam sebuah unggahan di laman Facebook-nya.

Seorang anggota militer, Mayor Mohamed Abdirahman, mengatakan kepada Reuters dari Galkayo terkait korban dari ledakan tersebut.

Baca Juga: Investigasi Asal Mula Pandemi Covid-19, Tim Internasional WHO akan Bertolak ke China

"Lebih dari 10 orang meninggal dunia dalam ledakan, termasuk tiga personel senior militer, para prajurit dan anggota masyarakat," kata Mayor Mohamed Abdirahman seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, bahwa lebih dari 20 orang mengalami luka-luka.

Para pejabat militer senior di lokasi termasuk Jenderal Abdiasis Abdullahi Qooje yang merupakan komandan batalyon di Galmudug, menurut radio negara SONNA.

Baca Juga: Tips Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

Mohamed Abdirahman mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah.

Kelompok Islamis Somalia yang bersekutu dengan al Qaeda, al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan mengatakan mereka "menargetkan perdana menteri murtad yang mengunjungi kota."

Di antara mereka yang tewas, beberapa adalah lulusan Amerika Serikat, kata juru bicara operasi militer al Shabaab, Abdiasis Abu Musab, kepada Reuters.

Baca Juga: Sering Dikonsumsi, Ternyata Coklat Memiliki 3 Manfaat yang Luar Biasa

Kelompok tersebut telah berupaya selama lebih dari satu dekade untuk menggulingkan pemerintah pusat Tanduk Afrika dan menetapkan aturannya sendiri berdasarkan interpretasi yang ketat atas hukum syariah.

Farah Ali, seorang penduduk Galkayo yang menyaksikan pemboman itu, mengatakan kepada Reuters dalam wawancara telepon bahwa stadion itu penuh dengan kerumunan orang sebelum ledakan terjadi.

"Saya menghitung tujuh orang tewas termasuk tentara dan warga sipil dan lebih dari selusin orang terluka," tutur Farah Ali.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler