PR DEPOK - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prancis, Gerald Darmanin memberikan imbauan kepolisian untuk melarang protes pro-Palestina terkait konflik dengan Israel.
Diketahui, penyerangan Israel terhadap Palestina hingga saat ini sudah menjadi perhatian internasional. Beberapa negara juga memberikan kecaman terkait kekerasan yang terjadi antara Palestina dan Israel.
Berkat kekerasan Israel terhadap Palestina itu, terdapat beberapa warga di dunia melakukan aksi protes di negaranya guna mengutuk tindakan tersebut.
"Saya telah meminta kepala polisi Paris melarang protes pada hari Sabtu terkait dengan ketegangan baru-baru ini di Timur Tengah," kata Gerald Darmanin seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @GDarmanin.
"Gangguan serius terhadap ketertiban umum tercatat pada 2014. Instruksi diberikan kepada prefek agar waspada dan tegas," ujarnya menambahkan.
Justru sebaliknya, Gerald Darmanin mendesak kepolisian untuk memberikan perlindungan tempat ibadah, sekolah, pusat budaya, dan bisnis komunitas Yahudi.
Sontak, pernyataan Gerald Darmanin yang melarang protes pro-Palestina dan mendesak berikan perlindungan bagi kaum Yahudi mendapatkan perlawanan dari beberapa pihak.
Salah satunya anggota parlemen, Elsa Faucillon yang menentang pernyataan yang disampaikan Gerald Darmanin tersebut.
"Demonstrasi adalah hak yang harus Anda jami. Mengingat pada kasus ini, negara kita diam saja tentang alasan penyerangan, menjadi tanggung jawab bagi saya," kata Elsa Faucillon.
Melansir Al Jazeera, para aktivisi berencana akan menyerukan aksi protes di distrik Barbes di utara Prancis untuk mendemonstrasikan penggunaan kekuatan Israel di Jalur Gaza.
Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan setempat mengatakan jumlah warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza telah mengalami peningkat menjadi 87 hingga saat ini, termasuk 18 anak-anak dan delapan wanita.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan setempat juga mengatakan 530 orang lainnya terluka di tengah kekerasan yang masih berlanjut di antara Palestina dan Israel.***