PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden baru-baru ini telah membuat sejumlah wartawan di Gedung Putih tercengang.
Kabarnya, para wartawan di Gedung Putih tercengang itu setelah Joe Biden enggan menjawab pertanyaan soal penarikan pasukan AS dari Afghanistan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sky News, momen tersebut terjadi setelah Joe Biden menyampaikan pernyataannya terkait vaksinasi Covid-19.
Baca Juga: Polisi Periksa Istri Muda dan 16 Saksi Lain Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Setelah itu, sejumlah wartawan melontarkan pertanyaan soal situasi di Afghanistan. Namun, Joe Biden 'acuh' dan langsung peri meninggalkan konfrensi pers.
Sebelumnya, Joe Biden memberikan pernyataan soal program vaksinasi Covid-19 nasional dan keinginannya agar orang-orang AS rentan bisa menerima suntikan vaksin booster.
Saat konfrensi pers di Gedung Putih, Joe Biden sama sekali tak menyinggung soal kekacauan yang terjadi di Afghanistan belakangan ini.
Diketahui bersama, gerilyawanTaliban dengan cepat berhasil kembali menguasai Afghanistan setelah mampu memasuki ibu kota Kabul pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Sontak, sejumlah warga Afghanistan berbondong-bondong untuk melarikan diri dari bandara internasional Kabul hingga berdesak-desakan.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, sebanyak 12 orang dilaporkan tewas dalam insiden di sekitar dan di dalam bandara Kabul sejak hari Minggu lalu.
Informasi tersebut diungkapkan langsung oleh seorang pejabat Taliban yang tidak disebutkan identitasnya dan North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Dikutip dari Reuters, pejabat Taliban berpendapat kematian yang terjadi karena disebabkan oleh desak-desakan ketika sejumlah orang ingin keluar dari Afghanistan.
Baca Juga: Status Kartu Prakerja Sedang Diproses? Simak Penjelasan Artinya Berikut ini
Seperti diketahui, berkuasanya Taliban di Kabul pun telah memicu tak sedikit negara-negara Barat seperti AS hingga Belgia mengevakuasi para diplomat dan warganya.
Bahkan, negara-negara Barat pun membantu warga Afghanistan yang memenuhi syat untuk turut serta dievakuasi dari negara itu.***